Contoh Peningkatan Proses

Ketika bisnis mencoba melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit dan merespons tekanan ekonomi, mereka secara alami tertarik untuk mengurangi biaya dengan meningkatkan proses di seluruh organisasi mereka. Sejumlah peluang untuk perbaikan proses dapat berkisar dari meningkatkan kualitas produk dan layanan hingga meningkatkan waktu pengiriman, mengurangi siklus penagihan dan merampingkan berbagai kegiatan produksi.

Teknologi LEAN

Teknologi LEAN atau manufaktur LEAN adalah proses yang awalnya digunakan oleh Toyota untuk merampingkan proses produksi dan menurunkan biaya. Berdasarkan fokus dari perspektif pelanggan dalam hal apa yang mereka nilai dari produk atau layanan, bisnis menggunakan metodologi LEAN untuk menghilangkan pemborosan atau langkah-langkah yang tidak perlu dan menurunkan kesalahan dan biaya. Nilai didefinisikan sebagai sesuatu yang bersedia dibayar oleh pelanggan.

Six Sigma

Six Sigma adalah metode peningkatan proses yang dirancang untuk mencapai tingkat kualitas yang sangat tinggi - kualitas pada tingkat six sigma atau tingkat kesempurnaan mendekati 100 persen, tepatnya 99, 99966 persen. Perusahaan yang menggunakan metodologi Six Sigma memeriksa proses mereka dengan pandangan untuk menghilangkan akar penyebab kesalahan atau cacat dan meminimalkan variasi dalam proses. Berbagai metode statistik digunakan untuk mengukur kinerja dan filosofi perbaikan berkelanjutan digunakan untuk secara bertahap meningkatkan hasil hingga tingkat kinerja 99, 99966 persen tercapai.

Manajemen Kualitas Total

Total Quality Management dapat dianggap sebagai cikal bakal Six Sigma, yang merupakan metodologi peningkatan proses yang lebih baru. TQM adalah konsep yang dibuat oleh W. Edwards Deming, seorang guru manajemen yang terkenal karena pekerjaannya di Jepang. Seperti Six Sigma, TQM berfokus pada pengurangan kesalahan - dengan tujuan 1 kesalahan per 1 juta unit yang diproduksi. Namun, TQM lebih fokus pada pendekatan pengembangan dan memastikan kesesuaian dengan persyaratan internal.