Dua Kesalahan Besar Yang Dapat Terjadi Selama Riset Pemasaran
Melakukan riset pasar membantu pengusaha memutuskan apakah usaha baru layak dan mengukur permintaan konsumen untuk berbagai produk dan layanan. Ini mungkin sangat berguna bagi perusahaan kecil yang mencoba mengembangkan bisnis mereka. Sementara riset pasar penting untuk mendapatkan wawasan tentang preferensi konsumen, praktik penelitian yang buruk dapat menyebabkan penilaian yang tidak akurat tentang apa yang diinginkan pelanggan dan bagaimana mereka cenderung berperilaku. Survei konsumen yang bias dan melompat ke kesimpulan tentang hasil survei adalah dua sumber utama kesalahan riset pasar.
Kesalahan Survei
Survei adalah bentuk paling umum dari riset pasar yang dilakukan oleh bisnis. Bertanya kepada konsumen serangkaian pertanyaan, apakah dalam bentuk survei telepon, kuesioner tertulis, atau survei berbasis web, dapat memberikan perusahaan sejumlah besar data dengan cepat. Pertanyaan survei yang bias merupakan sumber utama kesalahan riset pasar. Perusahaan sering kali secara tidak sengaja mengajukan pertanyaan kepada konsumen, yang menyebabkan mereka memilih pilihan jawaban survei tertentu daripada yang lain. Misalnya, jika sebuah survei menyatakan bahwa para ahli percaya sesuatu itu benar dan kemudian bertanya apakah responden setuju, pertanyaannya bias karena orang cenderung mempercayai pendapat para ahli.
Keliru Korelasi untuk Penyebab
Kesalahan korelasi sebab-akibat adalah kesalahan umum yang dapat muncul saat menganalisis data riset pasar. Korelasi adalah hubungan statistik antara dua variabel, di mana satu variabel cenderung naik atau turun ketika variabel lain naik atau turun. Misalnya, penggunaan wiper kaca depan di mobil cenderung memiliki korelasi kuat dengan cuaca hujan. Ini seharusnya tidak menyiratkan bahwa penggunaan wiper menyebabkan hujan. Melompat ke kesimpulan tentang korelasi dalam data dapat menyebabkan keputusan yang buruk.
Membuat Survei Tidak Berfungsi
Berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana pertanyaan survei ditanyakan adalah penting untuk mengurangi bias survei. Pertanyaan pendek yang menggunakan kata-kata sederhana dan tidak menarik emosi lebih baik dalam memprovokasi jawaban yang tidak bias daripada pertanyaan panjang yang menggunakan kata-kata penuh warna. Kegagalan untuk memberikan pilihan jawaban yang memadai juga dapat menyebabkan hasil survei yang bias. Pilihan jawaban harus mencakup seluruh kemungkinan jawaban atau memberikan opsi "isilah yang kosong" untuk memberi responden kesempatan untuk memilih membuat jawaban sendiri.
Pertimbangan
Latar belakang pendidikan dalam statistik dan pemasaran dapat memberi peluang bagi pengusaha untuk mengenali kesalahan dalam riset pemasaran dan menganalisis data. Pemilik bisnis yang tidak memiliki keahlian pribadi dengan statistik dan riset pasar harus mempertimbangkan untuk bekerja dengan konsultan atau mentor untuk membantu menyusun survei yang bermanfaat dan menganalisis data.