Dua Dimensi Gaya Kepemimpinan
Seiring waktu, sejumlah model dan gaya kepemimpinan telah berusaha menggambarkan pendekatan dan kualitas kepemimpinan yang berbeda. Faktor umum dalam penilaian gaya adalah bahwa para pemimpin biasanya memiliki keseimbangan antara orientasi tugas atau ketegasan, dan kemampuan hubungan. Dimensi seseorang yang lebih ditekankan cenderung memengaruhi gayanya.
Pro Ketegasan
Seorang pemimpin yang tegas adalah seseorang yang secara efektif menjadwalkan pekerjaan, termasuk mendelegasikan tugas, menetapkan tenggat waktu dan memantau kemajuan. Beberapa tingkat ketegasan diperlukan untuk menanamkan sikap produktif dan memotivasi karyawan untuk melakukan tugas produksi. Pemimpin yang tegas, atau berorientasi pada tugas, sering kali memiliki keterampilan organisasi yang kuat dan mengarahkan perhatian karyawan melalui kepribadian yang dominan atau perilaku karismatik. Kemampuan untuk mengarahkan karyawan ke produksi tinggi adalah sifat umum dari pemimpin yang tegas dan efektif.
Risiko Ketegasan
Seorang pemimpin yang sangat tegas mengambil risiko mengambil gaya kepemimpinan otokratis. Ini terjadi ketika pemimpin tidak memiliki banyak, jika ada, pertimbangan untuk kebutuhan manusia atau emosi karyawannya. Hal ini dapat menyebabkan karyawan menjadi pahit, merasa tidak berdaya, ditutup dari berbagi ide dan akhirnya kehilangan semangat. Beberapa pemimpin yang berorientasi pada tugas mengandalkan rasa takut atau kekuasaan untuk membuat karyawan bekerja dalam jangka pendek, tetapi kelelahan jangka panjang dan hilangnya motivasi dapat terjadi tanpa adanya empati.
Pro Orientasi Orang
Pemimpin yang berorientasi pada orang dapat mengambil gaya kepemimpinan kolaboratif atau laissez-faire. Orientasi orang, atau kemampuan relasional, adalah penekanan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dalam pendekatan kepemimpinan. Beberapa tingkat empati dan kepedulian terhadap karyawan diperlukan untuk memotivasi karyawan untuk mengikuti seorang pemimpin karena mereka ingin, bukan karena mereka harus. Ketika karyawan percaya bahwa seorang manajer peduli, mereka lebih sering bersedia untuk menegaskan diri mereka sendiri dan berkinerja baik. Orientasi orang membantu para pemimpin menciptakan tenaga kerja atau tim yang kohesif.
Risiko Orientasi Orang
Anda dapat melakukan kesalahan pada fokus relasional atau orang lain juga. Pemimpin yang kurang asertif dapat memberi karyawan terlalu banyak fleksibilitas atau kebebasan karena keinginan untuk menghindari konflik. Ini benar-benar dapat menyebabkan produksi rendah dan menyebabkan karyawan yang berkinerja rendah mengambil keuntungan dari pemimpin yang permisif atau akomodatif. Pemimpin relasional ekstrem kadang-kadang kehilangan karyawan puncak yang frustrasi karena kinerja yang lebih rendah bertahan tanpa konsekuensi atau koreksi.