Contoh Pendekatan Perilaku dalam Manajemen Bisnis
Sebagai pemilik usaha kecil, sangat penting untuk membangun budaya kerja di mana karyawan Anda merasa dihargai dan diakui. Pendekatan otoriter tradisional untuk kepemimpinan tidak lagi menghasilkan jenis hasil yang diperlukan untuk kesuksesan bisnis. Bahkan, pendekatan perilaku terhadap kepemimpinan telah menjadi cara yang lebih efektif bagi pemilik bisnis untuk berhubungan dengan karyawan mereka dan mendapatkan hasil maksimal dari keterampilan dan bakat mereka. Pendekatan perilaku terhadap kepemimpinan berfokus pada dimensi manusia di tempat kerja. Dengan menumbuhkan pemahaman tentang bagaimana orang merespons selama masa konflik, dan dengan mengajarkan cara terbaik untuk mengelola harapan dan memotivasi karyawan, pendekatan perilaku terhadap kepemimpinan dapat membantu para pemimpin perusahaan menangani beragam masalah sumber daya manusia yang terjadi selama hari kerja. Memahami berbagai contoh kepemimpinan perilaku adalah langkah pertama dalam menerapkan pendekatan ini.
Pendekatan Berorientasi Tugas
Jika karyawan Anda melakukan tugas yang spesifik dan berulang untuk mencapai produktivitas tinggi, pendekatan berorientasi tugas adalah salah satu contoh kepemimpinan perilaku paling efektif yang dapat Anda adopsi. Dengan pendekatan ini, Anda fokus pada perencanaan, pengoordinasian dan penugasan tugas, dan manajer Anda menugaskan tugas-tugas tersebut berdasarkan keahlian pekerja. Hal ini memungkinkan karyawan untuk merasa seolah-olah mereka digunakan berdasarkan kekuatan mereka, daripada ditempatkan di posisi di mana mereka merasa tidak cocok dengan tugas-tugas yang diperlukan. Dengan berfokus pada memaksimalkan kekuatan dan menugaskan tugas berdasarkan kekuatan itu, contoh kepemimpinan perilaku ini dapat membantu mencegah karyawan melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan terbaik.
Pendekatan Berbasis Kebutuhan
Mengelola staf Anda berdasarkan kebutuhan utama mereka adalah contoh pendekatan perilaku lain yang dapat mengarah pada kesuksesan. Dalam pendekatan ini, manajer Anda harus memperhitungkan kebutuhan staf mereka berdasarkan daftar hierarki yang dikembangkan oleh psikolog Abraham Maslow. Dalam urutan menurun, daftar itu mencakup kebutuhan psikologis, keamanan, rasa memiliki / cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri. Contoh pendekatan perilaku mengasumsikan bahwa motivasi mengemudi bagi sebagian besar manusia adalah untuk memuaskan beberapa jenis kebutuhan. Walaupun mustahil bagi orang untuk memenuhi semua yang mereka butuhkan, pasti ada perasaan bahwa sebagian dari kebutuhan itu telah terpenuhi. Di tempat kerja, manajer dapat mengubah budaya tempat kerja dengan melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendesak ini. Misalnya, jika semangat kerja karyawan rendah karena jam kerja yang panjang, seorang manajer dapat menawarkan jadwal kerja yang lebih fleksibel untuk meningkatkan semangat kerja.
Pendekatan Teori Jalur-Sasaran
Dalam contoh pendekatan perilaku path-goal, lingkungan kerja dan karakteristik staf Anda memengaruhi pendekatan mana yang harus diambil. Fokusnya adalah meningkatkan motivasi karyawan dan memberdayakan pekerja untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka berdasarkan lingkungan kerja yang positif. Ada empat gaya kepemimpinan dalam pendekatan ini: direktif, berorientasi pada pencapaian, partisipatif dan suportif.
Di bawah gaya arahan, manajer menetapkan harapan dan memercayai karyawan untuk mencapai standar. Kekuatan gaya ini terletak pada membangun harapan dan menyediakan sumber daya bagi karyawan untuk mencapainya. Di bawah gaya berorientasi prestasi, manajer menetapkan tujuan yang sangat tinggi dengan keyakinan bahwa karyawan mereka dapat memenuhi tujuan tersebut. Gaya ini sering digunakan dalam bisnis teknologi, teknik, dan organisasi berbasis sains. Di bawah gaya partisipatif, manajer meminta saran dan gagasan karyawan sebelum menetapkan standar kinerja. Ini sangat berguna dalam bisnis seperti pembuatan konten yang membutuhkan kolaborasi erat untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Di bawah gaya suportif, manajer paling peduli dengan kesehatan emosional dan psikologis karyawan mereka. Pekerjaan yang menempatkan tingkat stres emosional atau fisik yang tinggi pada karyawannya mendapat manfaat dari gaya yang mendukung. Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis penjaga keamanan, Anda akan menggunakan gaya ini untuk memastikan bahwa personel Anda menerima konseling sebagai cara menghadapi dampak setelah menangani situasi berbahaya.