Apakah Rasio Perputaran Persediaan Tinggi atau Rendah Tergantung pada Industri?
Mengurangi kepemilikan persediaan berlebih menurunkan biaya overhead dan membuat perusahaan lebih efisien. Apakah suatu perusahaan memiliki tingkat turnover yang tinggi atau rendah sebagian tergantung pada industri di mana ia beroperasi. Beberapa industri, seperti barang mewah, menjual beberapa barang tetapi menuai untung besar pada setiap penjualan.
Identifikasi
Rasio perputaran persediaan sama dengan harga pokok penjualan dibagi dengan nilai rata-rata persediaan perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang menjual barang senilai $ 500.000 yang memiliki nilai rata-rata $ 50.000 akan mengisi kembali seluruh inventarisnya 10 kali selama setahun. Tingkat persediaan kadang-kadang tergantung pada industri perusahaan. Misalnya, perusahaan manufaktur rata-rata sekitar enam putaran per tahun, tetapi industri volume tinggi, seperti toko grosir, rata-rata sekitar 12 putaran per tahun, menurut Supply Chain Metrics.
Variasi
Sebagian besar perusahaan bertujuan untuk rasio turnover antara enam dan 12, menurut BusinessKnowHow. Mengubah persediaan terlalu sering berarti perusahaan kehilangan potensi penjualan karena tidak menyimpan cukup stok produk. Rasio turnover yang sangat rendah berarti perusahaan membeli terlalu banyak persediaan, yang menunjukkan perusahaan membuang-buang uang untuk barang dagangan yang bisa segera menjadi usang.
Faktor lain
Perusahaan dapat memiliki rasio turnover yang lebih tinggi dari rata-rata karena bisnis memiliki arus kas yang buruk dan tidak mampu menyimpan terlalu banyak stok. Atau, beberapa bisnis memiliki tingkat turnover yang sangat tinggi karena mereka dapat dengan cepat mereproduksi suatu produk. Sebagai contoh, industri perangkat lunak memiliki rasio turnover rata-rata 53, 5 karena dapat menekan compact disc dalam beberapa hari, menurut Business Accounting Guides.
Kiat
Usaha kecil harus mencari rekan untuk rasio turnover yang sesuai untuk suatu industri. Asosiasi dagang biasanya memiliki angka rasio turnover. Beberapa perusahaan, seperti Thomson Research, memiliki basis data keuangan yang melacak rasio bisnis terkenal. George Matyjewicz, ahli strategi global dari GAP Enterprises, menyarankan untuk menggunakan margin laba kotor atas investasi, yang disebut GMROI, untuk merencanakan pembelian inventaris. GMROI bekerja untuk industri apa pun dan memperkirakan keuntungan pada inventaris. Untuk menghitung GMROI, tentukan margin kotor sebagai persentase dari penjualan, dan kalikan dengan total penjualan dibagi dengan biaya persediaan.