Apa Diferensiasi & Integrasi dalam Pengembangan Organisasi?

Bisnis, seperti halnya individu, berkembang dengan cara mereka sendiri dan dengan kecepatan mereka sendiri. Beberapa faktor mempengaruhi bagaimana suatu bisnis berkembang, dari kepribadian para pemimpinnya ke industri yang dipilihnya hingga iklim ekonomi. Hasilnya dapat berkisar dari hierarki terstruktur dan vertikal yang berjalan sedikit seperti operasi militer, hingga kelompok bentuk bebas horizontal yang longgar yang lebih terasa seperti kemah musim panas yang sibuk tetapi menyenangkan.

Bisnis dapat berkembang dari tim yang berpisah dan mengejar tujuan mereka, yang dikenal sebagai diferensiasi. Sebaliknya, mereka dapat berkembang dari beragam individu yang datang bersama untuk tujuan bersama, sebuah proses yang dikenal sebagai integrasi.

Diferensiasi dalam suatu Perusahaan

Diferensiasi terjadi di perusahaan besar ketika departemen yang berbeda, bagian atau kantor cabang menciptakan budaya perusahaan mereka sendiri dalam struktur keseluruhan perusahaan induk. Sebagai contoh, staf penjualan di perusahaan yang berbeda akan memiliki pendekatan yang berbeda untuk tugas mereka daripada departemen akuntansi. Perusahaan juga dapat dibedakan berdasarkan lini produk. Tempat pembuatan bir yang sangat berbeda akan memiliki bagian yang membuat pilseners, lager dan bir, masing-masing dengan operasi produksi, akuntansi dan pemasaran sendiri, sementara beroperasi di bawah payung perusahaan yang sama.

Diferensiasi dapat diwariskan, begitulah. Perusahaan yang mapan dapat memperoleh perusahaan baru yang masih muda dan sedang mengembangkan teknologi atau model bisnis baru yang menarik. Perusahaan induk mungkin lebih memilih untuk meninggalkan budaya kewirausahaan pemula - yaitu, biarkan dibedakan - daripada mencoba membentuknya dalam citra perusahaan yang lebih besar.

Integrasi Berbagai Wilayah Perusahaan

Integrasi berkaitan dengan bagaimana berbagai bidang perusahaan mengoordinasikan operasi mereka. Perusahaan yang sangat terintegrasi memiliki koneksi kuat antara departemen dan lini produk, dengan setiap bagian bekerja di bawah seperangkat aturan dan strategi yang kohesif. Perusahaan yang terintegrasi bersifat sangat vertikal dan hierarkis. Perusahaan-perusahaan ini beroperasi dari pola pikir "top-down", di mana manajemen menentukan struktur masing-masing departemen daripada membiarkan masing-masing departemen untuk menetapkan agenda mereka sendiri.

Banyak perusahaan Jepang terkenal dengan praktik mereka dalam menciptakan budaya perusahaan yang sangat terintegrasi. Karyawan dapat diharapkan untuk berpartisipasi dalam latihan kelompok, pembacaan moto perusahaan, dan gaya berpakaian atau berperilaku yang dimaksudkan untuk menanamkan rasa identitas perusahaan yang terintegrasi.

Prioritas dan Kendala Waktu

Salah satu faktor yang menentukan apakah perusahaan mempraktikkan diferensiasi atau integrasi adalah bagaimana setiap departemen memilah prioritasnya. Misalnya, staf penjualan fokus pada mendatangkan pendapatan, sementara akuntan memusatkan perhatian pada pengurangan biaya, tetapi kedua prioritas berkontribusi pada peningkatan laba perusahaan. Jenis prioritas lain melibatkan cara departemen menangani batasan waktu. Dalam sebuah perusahaan perangkat lunak, staf pengembangan bekerja dalam hitungan bulan atau tahun, sementara staf dukungan pelanggan harus memberikan solusi dalam hitungan jam atau hari.

Metode Komunikasi Mendikte Pendekatan

Metode komunikasi juga menentukan apakah perusahaan menggunakan pendekatan yang lebih terdiferensiasi atau lebih terintegrasi. Sebagai contoh, staf penjualan menangani komunikasi tatap muka atau telepon, sementara pekerja teknologi informasi bergantung pada email dan pesan teks. Departemen pemasaran juga dapat menggunakan bahasa yang kurang formal ketika berkomunikasi, di mana staf hukum dilatih untuk mengurai setiap kata untuk berbagai makna. Ketika departemen harus bekerja bersama, mereka harus mengembangkan strategi komunikasi terpadu untuk mencapai tujuan mereka.

Pesan Populer