Bagaimana Membedakan Antara Kebijakan Moneter Ketat & Longgar
Diimplementasikan oleh Federal Reserve, kebijakan moneter mempengaruhi jumlah uang yang tersedia untuk konsumen dan bisnis, khususnya di pasar kredit. Pembatasan atau perluasan dana yang tersedia dapat memengaruhi tren pembelian, inflasi, dan tingkat produksi. Memahami teori ekonomi di balik kebijakan moneter yang ketat dan longgar, termasuk implikasi dari kebijakan tersebut, dapat membantu bisnis kecil lebih baik dalam mempersiapkan pasang surut terkait dengan siklus bisnis.
1.
Pelajari dasar-dasar kebijakan moneter. Federal Reserve memperhatikan kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan menerapkan kebijakan moneter untuk membantu meningkatkan jumlah uang beredar selama penurunan dan membatasi jumlah uang beredar selama periode pertumbuhan yang berlebihan. Tindakan kebijakan moneter termasuk yang terkait dengan persyaratan cadangan, tingkat diskonto, dan transaksi yang melibatkan sekuritas pemerintah.
2.
Menganalisis implikasi kebijakan moneter ketat. Kebijakan moneter ketat atau kontraksi berusaha memperlambat pertumbuhan ekonomi untuk mencegah inflasi. Federal Reserve dapat meningkatkan persyaratan cadangan, jumlah uang yang bank harus pegang untuk menutupi deposito, dan meningkatkan tingkat diskonto, tingkat yang dibebankan kepada bank yang meminjam uang untuk menutupi persyaratan cadangan. Karena peningkatan dalam biaya meminjam uang untuk bank, bank cenderung menyimpan uang untuk menghindari keharusan meminjam. Tindakan seperti ini akan mengurangi pasokan uang dan membatasi ketersediaan kredit untuk usaha kecil dan konsumen. Pengurangan ketersediaan kredit dan dana berdampak pada kemampuan bisnis untuk memperluas dan mempekerjakan pekerja tambahan.
3.
Periksa implikasi kebijakan moneter yang longgar. Kebijakan moneter yang longgar atau ekspansif berupaya merangsang produksi dan lapangan kerja melalui peningkatan ketersediaan uang dan kredit di pasar. Mengurangi tingkat diskonto atau persyaratan cadangan memberi bank insentif untuk meminjamkan uang dan menyediakan kredit. Dengan penerapan kebijakan moneter yang longgar, usaha kecil mendapat manfaat dari peluang kredit yang diperluas, yang mengarah pada peningkatan investasi, produksi, dan pilihan pekerjaan.
4.
Buat perbedaan antara periode kebijakan moneter ketat dan longgar. Lihatlah suku bunga saat ini untuk menentukan apakah kebijakan moneter saat ini ketat atau longgar. Peningkatan suku bunga pinjaman dan peluang kredit merupakan periode pengetatan kebijakan moneter, sementara penurunan suku bunga mewakili periode pelonggaran kebijakan moneter. Usaha kecil yang ingin melakukan ekspansi dan berinvestasi lebih baik dilayani dengan mengambil keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah yang menandai penerapan kebijakan moneter ekspansif.