Apa Jenis Alternatif Energi?
Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas telah lama menjadi sumber utama energi. Namun, mereka adalah sumber daya yang tidak terbarukan, artinya pasokannya terbatas. Selain itu, bahan bakar fosil ini melepaskan karbon dioksida ketika dibakar untuk menghasilkan energi. Sumber energi alternatif seperti tenaga surya, tenaga angin dan tenaga air adalah sumber energi terbarukan dan jauh lebih bersih ketika digunakan untuk menghasilkan energi.
Tenaga surya
Tenaga surya menggunakan cahaya dari matahari untuk menciptakan energi. Tenaga surya membutuhkan penggunaan sel fotovoltaik yang terbuat dari silikon untuk menyerap sinar matahari. Sel-sel ini dapat berdiameter hingga 10 sentimeter dan dapat menghasilkan hingga 2 watt per sel. Sel-sel ini dikelompokkan menjadi modul yang kemudian dikelompokkan untuk membentuk array. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan beberapa ribu array. Tenaga surya menguntungkan karena dapat digunakan di mana saja matahari bersinar dan ada dampak lingkungan yang minimal. Namun, tenaga surya terkadang terbukti tidak dapat diandalkan karena beberapa hari berawan dapat menghabiskan cadangan energi.
Tenaga angin
Kincir angin menggunakan angin untuk mengubah bilah yang menghasilkan energi. Kincir angin penghasil daya bisa lebih dari 200 kaki dan memiliki bilah 100 kaki. Angin memutar bilah, yang menghasilkan energi mekanik. Energi ini dikonversi menjadi listrik dan kemudian dilepaskan ke jaringan listrik. Seperti tenaga surya, tenaga angin dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan daya tertentu. Misalnya, rumah kecil dapat menggunakan kincir angin yang mampu menghasilkan 100 kilowatt atau kurang, sementara kincir angin komersial dapat dikelompokkan bersama dengan masing-masing kincir angin yang mampu menghasilkan 5 megawatt. Tenaga angin juga memiliki dampak lingkungan yang minimal. Namun, seperti energi matahari, kincir angin terbatas untuk menghasilkan energi hanya ketika ada angin kencang.
Tenaga air
Tenaga air menggunakan arus air untuk menghasilkan listrik. Sebuah bendungan dibangun di atas sungai yang memiliki penurunan ketinggian yang signifikan untuk membatasi aliran air hanya terowongan kecil yang melewati bendungan. Di dalam terowongan, ada turbin yang berputar oleh air yang mengalir deras. Ketika turbin diputar itu menghasilkan energi mekanik, seperti bilah kincir angin yang berputar. Energi itu kemudian dikonversi menjadi listrik dan dilepaskan ke jaringan listrik. Meskipun tenaga air tidak melepaskan polutan apa pun ke udara, itu dapat mengganggu ekosistem karena genangan air di belakang bendungan dan bendungan memotong spesies air agar tidak berinteraksi di kedua sisi bendungan.