Lima Pendekatan untuk Desain Organisasi
Ketika memulai bisnis kecil, Anda mungkin tidak berpikir untuk memilih gaya organisasi yang paling berhasil. Anda mungkin berakhir dengan struktur improvisasi, atau Anda dapat mengadopsi struktur yang serupa dengan perusahaan tempat Anda bekerja. Misalnya, jika Anda memiliki bos yang memiliki bos, Anda mungkin menganggap bisnis Anda membutuhkan hierarki yang sama. Dalam praktiknya, Anda memiliki banyak gaya organisasi untuk dipilih.
Sederhana, Struktur Rata
Struktur sederhana cenderung datar, artinya tidak memiliki banyak manajer. Pendekatan ini terdiri dari banyak karyawan dan satu bos atau mungkin satu tingkat manajer. Ini berfungsi baik untuk usaha kecil yang beroperasi di satu lokasi dan bergantung pada pemiliknya untuk arahan mereka. Pemilik bisnis dapat sangat langsung dengan pendekatan ini karena ia memiliki akses langsung ke semua karyawan.
Struktur matriks
Dalam struktur matriks, karyawan dapat melapor ke lebih dari satu orang. Garis wewenang bisa naik dan ke samping. Misalnya, seorang karyawan mungkin harus bertanggung jawab kepada manajer divisi untuk proyek pemasaran dan melapor kepada manajer pemasaran secara bersamaan. Meskipun struktur ini menawarkan banyak pengawasan, ini dapat menciptakan konflik antara manajer yang bersaing.
Struktur Tim
Struktur tim membagi karyawan menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini mengerjakan proyek atau mencari solusi untuk masalah-masalah khusus. Biasanya, pemimpin tim melapor kepada manajemen. Pemimpin ini dapat ditugaskan oleh manajemen atau dipilih ke posisi oleh tim. Garis pertanggungjawaban cenderung berjalan dalam tim untuk individu, sementara tim itu sendiri mungkin bertanggung jawab kepada tim dan manajemen lain.
Struktur fungsional
Jika sebuah perusahaan memiliki departemen mandiri yang memiliki banyak karyawan yang memerlukan manajer pengawas atau eksekutif, struktur fungsional dapat berfungsi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat diatur ke dalam fungsi sumber daya manusia, akuntansi, manufaktur, penjualan dan produksi. Masing-masing departemen memiliki standar dan prosedur sendiri, dan manajer departemen melapor kepada kepala perusahaan.
Struktur Divisi
Sebuah perusahaan yang memiliki divisi yang beroperasi secara mandiri dapat mengatur unit-unit ini sehingga mereka beroperasi seperti bisnis dalam bisnis. Masing-masing memiliki manajer yang melapor kepada CEO, dan divisi tersebut menetapkan prosedur dan standarnya sendiri dan bahkan mungkin memiliki departemen pemasaran, departemen pengiriman, dan departemen lain yang ada di tempat lain di perusahaan. Beberapa duplikasi fungsi tidak terhindarkan jika setiap divisi mengurus kebutuhannya sendiri.