Apa Penyebab Variansi Harga Tenaga Kerja yang Tidak Menguntungkan?

Ketika upah atau biaya kontrak-tenaga kerja melebihi ekspektasi manajemen, mereka disebut varians harga tenaga kerja yang tidak menguntungkan. Ini dapat memiliki beberapa efek pada bisnis, termasuk menciptakan masalah arus kas, berdampak negatif terhadap profitabilitas, dan menyebabkan bonus berbasis pengeluaran tidak dibayarkan kepada manajemen. Dengan demikian, penting untuk mengidentifikasi berbagai penyebab varians harga tenaga kerja yang tidak menguntungkan untuk mencegah terjadinya atau membatasi dampaknya.

Estimasi Buruk

Manajemen mengembangkan anggaran menggunakan berbagai metode. Seringkali, proses anggaran memerlukan estimasi manajerial dan input dari staf dan penyelia. Jika perkiraan biaya tenaga kerja lebih rendah daripada seharusnya karena tren historis yang tidak dapat diandalkan, bias karyawan yang melekat atau alasan lainnya, harga tenaga kerja aktual mungkin secara signifikan lebih tinggi, menyebabkan varians yang tidak menguntungkan dari jumlah yang dianggarkan.

Kompleksitas yang tak terduga

Kadang-kadang, proyek atau inisiatif bisnis tertentu akan menghadapi kompleksitas yang tidak terduga. Hal ini dapat menyebabkan tenaga kerja tambahan diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi segmen bisnis tertentu, atau penggunaan personel yang lebih berkualitas dan berpengalaman untuk melakukan tugas yang dihadapi. Either way, kompleksitas yang tidak terduga dapat memicu kelebihan biaya dan varian harga tenaga kerja yang tidak menguntungkan.

Delegasi yang Tidak Memadai

Dari waktu ke waktu, manajemen mungkin melebih-lebihkan bakat atau kemampuan stafnya. Misalnya, jika staf junior tidak berpengalaman dengan tanggung jawab yang meningkat atau ditugaskan dengan proyek yang terlalu menantang, mungkin dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan daripada yang diharapkan manajemen. Dengan demikian, delegasi staf yang tidak memadai oleh manajemen dapat menyebabkan perbedaan harga tenaga kerja yang tidak menguntungkan dari jumlah yang dianggarkan.

Harga Meningkat dan Lembur

Seiring waktu, biaya tenaga kerja dapat naik karena kenaikan harga berkala atau kontraktual, yang mengarah ke varian harga anggaran yang tidak menguntungkan. Sebagai contoh, kontrak jangka panjang akan sering memiliki apa yang disebut klausa eskalasi, yang dirancang untuk secara otomatis meningkatkan biaya tenaga kerja pada interval yang dijadwalkan. Juga, karena kondisi ekonomi atau permintaan pasar, vendor dapat secara berkala meningkatkan tarif tenaga kerja kontrak mereka setiap jam. Lebih jauh lagi, staf mungkin secara tak terduga mengeluarkan tingkat upah lembur, yang juga dapat menyebabkan perbedaan harga tenaga kerja yang tidak menguntungkan bagi manajemen.

Pesan Populer