Jenis Laporan Bisnis untuk Perusahaan Manufaktur

Ada dua jenis utama laporan yang berguna bagi manajemen perusahaan manufaktur: laporan fungsional dan laporan formal. Laporan fungsional dapat dipecah lebih lanjut menjadi laporan informasi dan laporan analitik. Laporan formal mencakup subkategori laporan wajib dan laporan sukarela.

Laporan Informasi

Laporan informasi menyediakan fakta tanpa upaya untuk mengekstrapolasi informasi tambahan. Ini mungkin termasuk laporan inventaris, laporan produksi, laporan upah dan gaji, dan laporan penjualan. Data mentah ini diperlukan untuk menjalankan perusahaan manufaktur karena memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan informasi dapat memperingatkan manajemen akan kekurangan atau kelebihan bahan baku, tentang apakah tenaga kerja memenuhi tujuan produksi atau jika gudang kehabisan ruang.

Laporan Analitik

Laporan analitik mengambil fakta dari laporan informasi dan berusaha memberikan arahan berdasarkan fakta-fakta ini. Laporan informasi dapat menunjukkan peningkatan penjualan produk tertentu dan penurunan penjualan produk lain. Laporan analitik dapat menggabungkan informasi ini dengan laporan lain dalam upaya untuk menjelaskan mengapa tren ini terjadi. Laporan analitik juga dapat menyarankan tindakan, seperti memindahkan aset, baik untuk memperbaiki kekurangan atau menekankan keberhasilan.

Laporan Wajib

Pembuatan laporan berdasarkan undang-undang ditentukan oleh otoritas yang lebih tinggi, seperti lembaga pemerintah, dan perusahaan Anda harus mematuhi aturan yang mengatur laporan tersebut. Pabrikan biasanya harus memberi karyawan mereka lingkungan kerja yang aman berdasarkan ketentuan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja federal. Ada laporan wajib tertentu yang harus diserahkan perusahaan manufaktur untuk mematuhi persyaratan OSHA, seperti melaporkan kematian karyawan akibat kecelakaan kerja. Semua pengusaha harus melaporkan informasi pemotongan upah dan pajak tertentu ke Internal Revenue Service. Perusahaan manufaktur yang memiliki pemegang saham biasanya harus membuat laporan tahunan yang merinci operasi, laba, dan kerugian perusahaan.

Laporan Sukarela

Laporan sukarela, kadang-kadang disebut sebagai laporan non-undang-undang, tidak diharuskan oleh undang-undang atau peraturan, tetapi mereka membantu untuk perumusan kebijakan, untuk kejelasan administratif atau untuk membantu dalam pengambilan keputusan manajemen. Laporan Six Sigma, yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kualitas dalam proses pembuatan, adalah contoh dari laporan sukarela.

Pesan Populer