Bagaimana Menggambar Garis Antara Supervisor & Bawahan
Pengawas dan bawahan tidak selalu memiliki hubungan yang sulit. Beberapa penyelia atau majikan mengidentifikasi dengan bawahan mereka dan mengembangkan persahabatan dekat dengan orang-orang yang bekerja di bawah mereka. Sementara ini berkontribusi pada lingkungan kerja yang bahagia, garis antara atasan dan bawahan dapat menjadi kabur, di mana karyawan mungkin kehilangan rasa hormat terhadap majikan mereka.
1.
Tetapkan pedoman dan hindari menggabungkan bisnis dengan kesenangan. Tentukan interaksi yang dapat diterima antara Anda dan karyawan. Sebagai contoh, Anda mungkin sesekali makan siang dengan bawahan Anda tetapi menghindar dari minuman setelah jam atau berpesta. Hubungan yang erat dengan bawahan di luar pekerjaan dapat menciptakan masalah di tempat kerja.
2.
Tentukan dengan jelas apa yang diharapkan dari karyawan. Buat aturan dan kebijakan kantor dan jelaskan perilaku yang dapat diterima di tempat kerja. Mengawasi atau mengelola karyawan untuk memastikan bahwa setiap orang tetap produktif sepanjang hari. Jangan terlalu memusatkan perhatian untuk mencoba menjadi teman semua orang. Pertahankan sikap bertanggung jawab agar tidak dimanfaatkan oleh bawahan Anda.
3.
Pertahankan perilaku profesional. Bawahan cenderung meniru atasan atau atasan mereka. Tetapkan standar profesionalisme untuk membedakan diri Anda dari karyawan Anda. Praktekkan layanan pelanggan yang baik, hindari bahasa yang kasar atau ucapan yang tidak pantas, berpakaian yang pantas dan jaga etos kerja yang baik.
4.
Atasi masalah lebih awal. Ketika garis antara atasan dan bawahan kabur, karyawan mungkin berbicara kepada Anda secara tidak tepat atau berhenti mengikuti arahan Anda. Segera akhiri perilaku seperti ini. Menegur karyawan secara pribadi. Tenang dan hormat tetapi jelas menjelaskan mengapa perilaku ini tidak dapat diterima.