Teori Penentuan Sasaran dalam Industri Makanan Cepat Saji

Edwin Locke menemukan bahwa ada hubungan positif antara kesulitan tujuan dan kinerja karyawan. Menurut situs Mind Tools, pekerja berkinerja lebih baik dengan tujuan sulit yang spesifik daripada dengan tujuan mudah atau yang tidak jelas. Akibatnya, dalam industri makanan cepat saji, lebih baik untuk secara jelas berbagi tujuan yang tampaknya sulit dan meminta karyawan untuk memenuhi standar tertentu daripada meminta pekerja untuk melakukan yang terbaik.

Bersihkan Tujuan

Teori penetapan tujuan Locke menyatakan bahwa tujuan harus spesifik dan terukur, dan termasuk tenggat waktu. Dalam industri makanan cepat saji, ini diterjemahkan ke dalam gagasan bahwa setiap karyawan menyadari harapan, dan manajer dapat menggunakan tujuan sebagai sumber motivasi. Talya Bauer dan Berrin Erdogan, dalam sebuah artikel untuk situs web Flat World Knowledge, menyatakan bahwa para pendiri perusahaan makanan cepat saji menetapkan tujuan yang jelas dengan membagi tugas dalam suatu operasi sehingga karyawan yang menerima pesanan makanan tidak sama dengan mereka yang memasak. makanan atau menyiapkan pesanan. Pembagian kerja memberikan karyawan dengan tujuan individu dan kolektif, dan memberi para pekerja rasa tujuan.

Tingkat Kesulitan

Tingkat kesulitan tujuan adalah karakteristik yang paling penting dari tujuan, menurut Mind Tools, karena pekerja termotivasi oleh prestasi. Adalah umum bagi karyawan untuk mendasarkan tujuan pada signifikansi pencapaian masa depan. Dalam industri makanan cepat saji, tujuan harus realistis dan relevan dengan posisi karyawan untuk memajukan tujuan restoran. Misalnya, tujuan yang relevan untuk seorang kasir adalah mencatat lebih dari 90 persen pesanan pelanggan dengan benar, sementara tujuan penyusun makanan mungkin untuk memenuhi 90 persen pesanan makanan secara akurat.

Tingkat Komitmen

Dorothy Frisch, dalam presentasi untuk National Restaurant Association, menegaskan kembali keyakinan Locke bahwa karyawan harus setuju dengan tujuan, atau merasakan ikatan tujuan dengan tujuan keseluruhan perusahaan, agar merasa berkomitmen. Untuk membantu karyawan merasa berkomitmen pada suatu tujuan, penting untuk membuat mereka merasa memiliki peran dalam menciptakan tujuan, dan berperan dalam manajemen partisipatif.

Umpan Balik yang jelas

Di sebagian besar bisnis, pengusaha umumnya hanya memperhatikan diri mereka sendiri dengan memberikan umpan balik yang jelas kepada karyawan mengenai bidang peningkatan, menyesuaikan kesulitan tujuan, dan memberikan pengakuan positif. Dalam industri restoran, Frisch menyatakan bahwa manajer restoran cepat saji harus melakukan hal yang sama dengan pertemuan formal dan informal, tetapi juga membuatnya mudah bagi pelanggan untuk memberikan umpan balik sehingga manajer dapat melacak kemajuan karyawan dan menetapkan tujuan.

Pesan Populer