Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Kotor di Ritel
Bisnis mendapatkan laba kotor dari pendapatan yang mereka dapatkan dari menjual barang-barang mereka, dikurangi biaya yang terlibat dalam penjualan barang-barang itu. Di toko ritel kecil, di mana perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan sangat kecil, banyak faktor yang mempengaruhi ukuran laba kotor. Pemilik toko eceran harus menyadari bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi laba kotor dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengendalikannya.
Poin Harga
Harga adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli suatu barang. Pemilik toko harus memutuskan titik harga untuk setiap barang yang cukup tinggi untuk menutupi biaya mereka, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga mengusir calon pembeli. Poin harga juga harus dijaga pada tingkat yang memastikan keuntungan keseluruhan maksimum untuk barang itu, bahkan itu berarti lebih sedikit laba per barang yang dijual.
Harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan adalah jumlah dari semua biaya yang terlibat dalam memproduksi produk eceran akhir. Biaya-biaya ini mungkin termasuk membeli bahan, mempekerjakan tenaga kerja, menyimpan barang-barang di gudang dan mengirimkannya ke outlet ritel. Ketika toko ritel dapat menurunkan komponen biaya pokok penjualannya, laba kotor naik. Toko yang dapat menemukan metode untuk mengurangi harga pokok penjualan tanpa mengorbankan kualitas produk akan segera melihat peningkatan laba kotor.
Manajemen persediaan
Gerai ritel juga harus memahami cara mempertahankan tingkat inventaris yang tepat. Ketika toko membawa terlalu banyak barang yang tidak dijual, mereka terjebak dengan biaya menyimpan dan menampilkan barang. Ketika toko memiliki terlalu sedikit barang yang populer, mereka kehilangan potensi pendapatan dengan tidak memiliki barang tersebut. Toko-toko eceran kecil sering mengembangkan rutinitas untuk tetap memesan kembali barang-barang yang dijual pada atau di atas tingkat tertentu, sementara mereka berhenti memesan barang-barang yang ada di rak.
Produk campuran
Pengecer yang berspesialisasi dalam satu jenis barang tertentu tunduk pada volatilitas harga apa pun untuk barang itu. Sebagian besar pengecer menggunakan bauran produk, yang melindungi mereka dari pasang surut yang terkait dengan produk tertentu. Bauran produk juga memungkinkan pengecer untuk menawarkan produk yang berbeda, yang menarik berbagai pelanggan potensial. Pengecer juga dapat belajar tentang margin laba kotor dari setiap jenis produk, menetapkan titik harga yang berbeda dan menemukan campuran produk yang paling menguntungkan.