Kerugian dari Waralaba
Banyak calon pengusaha yang memilih untuk membeli waralaba karena mereka mendapatkan akses instan ke produk atau layanan yang sudah mapan, yang mengurangi jumlah pemasaran yang harus mereka lakukan untuk bisnis. Sementara memiliki waralaba memiliki sejumlah keunggulan, pemilik potensial juga harus mempertimbangkan banyak kerugian sebelum mereka membuat keputusan untuk bergerak maju.
Investasi Mahal
Biaya awal untuk waralaba bervariasi tergantung pada jenis bisnis, permintaan, dan industri. Biaya awal seringkali merupakan kerugian bagi waralaba. Pada 2010, waralaba terkenal seperti McDonald's dan Dunkin 'Donuts dapat menelan biaya lebih dari $ 1 juta, tergantung pada lokasinya.
Akses ke Wilayah Terbatas
Perjanjian waralaba melindungi pemilik dengan tidak menempatkan waralaba dari merek yang sama dalam radius yang telah ditentukan. Meskipun itu membantu dalam banyak hal, itu juga membatasi jumlah pelanggan yang dapat dijangkau dan layanan waralaba. Ini dapat mengurangi potensi pertumbuhan bagi pemilik, yang tidak dapat memperluas ke wilayah geografis lainnya.
Pedoman Operasi Yang Ketat
Memiliki waralaba tidak menawarkan kebebasan yang sama dengan memulai perusahaan Anda sendiri. Setiap franchisee memberi franchisee serangkaian pedoman yang harus mereka ikuti. Pedoman tersebut mencakup cara mengelola, memasarkan, dan mengoperasikan bisnis. Jika pemegang waralaba melakukan sesuatu di luar ketentuan yang tercantum dalam pedoman, ia dapat menghadapi konsekuensi parah, yang mungkin termasuk kehilangan hak untuk beroperasi.
Reputasi Risiko
Sebagai pemilik waralaba, Anda mendapat imbalan mengoperasikan bisnis dengan merek mapan yang sudah memiliki basis pelanggan aktif. Meskipun ada manfaat untuk menjalankan bisnis yang terlihat di pasar, itu bisa menjadi masalah jika bisnis memiliki reputasi buruk karena lokasi lain. Juga, jika masalah terjadi di satu lokasi baik secara lokal atau jauh, waralaba Anda secara otomatis dikaitkan dengan liputan media negatif.
Strategi Keluar Terbatas
Tidak peduli seberapa kecil atau besar bisnis atau berapa lama beroperasi, setiap operasi membutuhkan strategi keluar. Sementara sebagian besar pemilik memiliki beberapa cara yang mungkin untuk keluar dari bisnis mereka tanpa campur tangan sumber luar, waralaba memiliki aturan ketat. Seringkali, pemilik waralaba meninggalkan bisnis dengan menjualnya kepada teman, anggota keluarga, atau kolega. Sebelum menjual operasi, pemilik waralaba harus mendapatkan persetujuan dari pemilik waralaba, dan memastikan bahwa pemilik baru menjalani pelatihan yang diperlukan sebelum mengambil alih.