Contoh Hubungan Karyawan
Anda tidak dapat mendefinisikan hubungan karyawan tanpa mempelajari semua cara yang digunakan pekerja dan majikan mereka secara simbiosis, sebagai utas di web yang membuat bisnis tetap sehat dan utuh. Peran dan tanggung jawab hubungan karyawan termasuk mengelola dinamika interpersonal antara manajemen dan staf, memberikan manfaat yang memuaskan dan memastikan pekerja dibayar tepat waktu. Beberapa pemilik bisnis memandang hubungan karyawan sebagai tugas, tetapi bidang ini sebenarnya dapat menjadi bagian yang menarik dan memuaskan dalam menjalankan bisnis, yang manfaatnya jauh lebih besar daripada biayanya.
Contoh Hubungan Karyawan
Sebagian besar negara bagian mewajibkan pengusaha untuk memberikan beberapa bentuk cuti hamil atau melahirkan. Ini berarti bahwa sebuah bisnis setidaknya harus mencakup pekerjaan karyawan dan memungkinkan orang tua baru cuti selama beberapa bulan tanpa mengambil risiko kehilangan pekerjaan. Tetapi tanggung jawab majikan kepada karyawan yang baru-baru ini menjadi orangtua dapat menjangkau jauh melampaui sekadar mempertahankan pekerjaan tetap terbuka. Cuti hamil dan paternitas biasanya tidak dibayar, dan bisnis yang benar-benar terlibat dalam kesejahteraan stafnya juga dapat memberikan cuti berbayar untuk memudahkan transisi ke masa menjadi orang tua. Orangtua baru juga akan memerlukan sejumlah besar fleksibilitas pekerjaan melalui fasilitas seperti waktu fleksibel, dan majikan yang benar-benar berkomitmen pada hubungan karyawan akan bekerja lebih keras untuk mengakomodasi kebutuhan penjadwalan begitu karyawan ini kembali dari cuti.
Sumber Daya Manusia dan Hubungan Karyawan
Departemen sumber daya manusia Anda terlibat dalam setiap tahap hubungan karyawan. Bagaimanapun, itu adalah tugas departemen untuk merawat karyawan dan juga meminta mereka bertanggung jawab ketika mereka tidak melakukan pekerjaan mereka. Tanggung jawab sumber daya manusia ini termasuk melakukan pekerjaan administrasi dan mengkomunikasikan informasi tentang manfaat karyawan seperti cakupan perawatan kesehatan, rencana pensiun dan cuti sakit. Orientasi karyawan juga merupakan tugas departemen sumber daya manusia, seperti juga tindakan disipliner seperti surat peringatan dan, jika perlu, pemutusan hubungan kerja dan uang pesangon. Di perusahaan yang peduli dengan hubungan karyawan, fungsi sumber daya manusia ini bukan hanya soal mencentang kotak dan mengikuti protokol. Sebaliknya, staf sumber daya manusia yang efektif memperlakukan karyawan seperti pemangku kepentingan yang dihargai, yang kepuasan dan kesejahteraannya sangat penting bagi kesuksesan perusahaan.
Hubungan Antar Karyawan
Hubungan karyawan melampaui hubungan antara manajemen bisnis dan pekerja. Personil perusahaan sering menghabiskan banyak waktu bersama mereka, dan ikatan atau keengganan yang kuat dapat membuat atau merusak lingkungan kerja. Karyawan yang bekerja sama dengan baik dapat berkolaborasi untuk melakukan pekerjaan berkualitas tinggi yang melampaui apa yang masing-masing individu mampu capai sendiri. Lingkungan kerja tempat pekerja saling peduli dan mendukung satu sama lain dapat menjadi elemen penting yang mempengaruhi retensi karyawan. Sebaliknya, ruang kerja yang diracuni oleh hubungan beracun dapat merusak moral karyawan dan mengubah pekerja yang termotivasi menjadi staf yang tidak puas.