Beberapa Contoh Manajemen Partisipatif & Kegunaannya

Manajemen partisipatif memungkinkan karyawan untuk mengambil tanggung jawab, akuntabilitas, dan wewenang atas pekerjaan yang dilakukan untuk perusahaan. Strategi kepemimpinan ini biasanya memberdayakan karyawan yang berkualifikasi dan memungkinkan eksekutif untuk fokus pada perencanaan strategis sementara bawahan mengelola operasi sehari-hari. Pemimpin yang efektif menetapkan misi, visi, dan serangkaian tujuan yang jelas sebelum menunda manajemen kepada karyawan. Manajemen mengkomunikasikan tujuan organisasi, menggambarkan apa yang diharapkan dari segi hasil dan kemudian mendorong karyawan untuk berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah dan mencari cara untuk meningkatkan kinerja. Dengan menetapkan kriteria pengukuran kinerja untuk pembelajaran, para pemimpin dapat menggunakan strategi manajemen partisipatif untuk keuntungan mereka.

Mempromosikan Pembelajaran dan Pengembangan Karir

Dengan menggunakan strategi manajemen partisipatif, para pemimpin yang efektif mendorong karyawan mereka untuk mengidentifikasi kesenjangan kinerja dan menetapkan jalur karier mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya perusahaan, termasuk pendidikan formal, lokakarya, dan kursus mandiri. Karyawan menggunakan alat penilaian untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Kemudian, mereka membuat rencana pengembangan dan meninjaunya dengan manajer mereka. Hal ini memungkinkan karyawan untuk membuat tindakan khusus untuk meningkatkan keterampilannya di tahun mendatang. Dengan memberdayakan karyawan untuk menilai kompetensinya sendiri dan membuat rencana, pemimpin memandu karyawan dan memberikan suasana yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.

Meningkatkan Kepuasan Karyawan

Ketika perusahaan mencari tahu melalui survei kepuasan karyawan bahwa bawahan merasa tidak puas dan kecewa, pemimpin yang efektif menggunakan teknik manajemen partisipatif untuk membuat organisasi kembali ke jalurnya. Dengan menjalankan kelompok fokus dan wawancara pribadi, pemimpin yang efektif mendapatkan masukan dari bawahan mereka tentang keadaan sebenarnya dari organisasi. Dengan menggunakan umpan balik yang berharga ini, para pemimpin ini menyelaraskan kembali tujuan strategis mereka.

Memperbaiki Proses

Para pemimpin yang efektif menghargai karyawan untuk ide-ide inovatif. Menggunakan teknik manajemen kualitas seperti Lean Six Sigma, manajer mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan proses perusahaan yang mengurangi kesalahan produk, menghilangkan pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan melibatkan karyawan yang paling dekat dengan masalah, seperti perwakilan layanan pelanggan, pemimpin yang efektif mengumpulkan data untuk menentukan akar penyebab dan memperbaiki masalah.

Menilai Keanekaragaman

Dalam organisasi global, pemimpin yang efektif memastikan bahwa tim bekerja dengan baik bersama. Dengan menjalankan lokakarya dan latihan membangun tim, para pemimpin ini mendorong bawahan mereka untuk belajar tentang rekan kerja, mitra bisnis, dan pemasok mereka. Dengan mengakui bahwa berhasil dalam pasar yang dinamis membutuhkan keahlian dalam menangani berbagai budaya, adat istiadat dan tradisi, para pemimpin yang efektif menumbuhkan lingkungan kerja yang kolaboratif.

Pesan Populer