Contoh Masalah Riset Pemasaran

Perusahaan dan organisasi lain menggunakan riset pemasaran untuk mengelola risiko yang terkait dengan penawaran produk dan layanan baru. Organisasi-organisasi ini tidak ingin menghabiskan terlalu banyak uang untuk mengembangkan lini produk yang menurut penelitian tidak akan berhasil. Beberapa masalah membuat riset pemasaran menjadi mahal dan menghasilkan hasil yang bernilai dipertanyakan bagi organisasi.

Desain Survei Buruk

Organisasi menggunakan riset pemasaran untuk mencari tahu apa yang dipikirkan pelanggan dan apa yang mereka inginkan. Survei adalah cara langsung untuk mengumpulkan informasi kuantitatif, atau numerik, informasi dan kualitatif, atau deskriptif. Ketika ada kesalahan dalam desain survei, masalah riset pemasaran bisa muncul. Misalnya, perusahaan mungkin menggunakan metode yang dirancang untuk mengumpulkan sampel acak dari populasi konsumen target, tetapi metode ini tidak benar-benar acak. Oleh karena itu, organisasi tidak dapat menggeneralisasi hasil survei untuk mewakili populasi target.

Survei Non Respons

Satu masalah riset pemasaran berkaitan dengan bagaimana survei ditawarkan kepada populasi target. Pemasar merancang survei yang banyak pelanggan pilih untuk tidak merespons. Mereka melihat alasan mengapa orang tidak ingin berpartisipasi, dan mereka mungkin mencapai kesimpulan seperti survei terlalu banyak usaha atau bahwa insentif untuk berpartisipasi tidak menarik bagi responden.

Survei Bias

Sebuah survei mungkin termasuk satu atau lebih sumber bias. Pemasar mungkin percaya, misalnya, bahwa mereka telah membuat survei online untuk menarik responden dari semua latar belakang etnis, tetapi pertanyaan survei, dan bahkan gambar, mungkin bias untuk mendukung satu kelompok etnis atau dapat menyinggung satu atau lebih kelompok etnis. Format dan konten survei harus dapat diterima oleh semua pemirsa yang dicari pemasar untuk mengumpulkan informasi.

Masalah dengan Penelitian Observasi

Beberapa riset pemasaran melibatkan mengamati konsumen dalam tindakan dan mencatat preferensi mereka. Pemasar dapat menjadi mengganggu, mengganggu pengalaman konsumen sampai-sampai konsumen merasa jijik dan meninggalkan situs bisnis. Misalnya, peneliti rantai makanan cepat saji perlu menentukan apakah ada kebutuhan untuk lokasi baru toko mereka sehingga mereka mensurvei orang-orang melalui jalur drive-through. Meskipun peneliti melakukan survei singkat, mereka memperburuk pelanggan dengan memperlambat jalur.

Pesan Populer