Kerugian Metrik Bisnis

Metrik bisnis adalah ukuran standar yang digunakan investor, analis keuangan, pemimpin bisnis, dan pesaing untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan. Ada banyak jenis metrik bisnis, yang semuanya berupaya menggunakan angka dan prinsip ekonomi untuk menjelaskan kinerja bisnis. Namun, semua metrik bisnis memiliki kelemahan, jika tidak dalam desainnya, maka bagaimana analis dapat menyalahgunakannya.

Kekhususan

Satu masalah dengan beberapa metrik bisnis adalah tingginya tingkat kekhususan yang mereka buat. Setiap metrik menggunakan data keuangan tertentu untuk menciptakan hasil. Meskipun ini mungkin berguna dalam mempelajari tentang satu sisi bisnis, itu mungkin menghilangkan yang lain. Misalnya, posisi pasar menunjukkan seberapa besar pasar yang dikendalikan bisnis melalui penjualan. Namun, sebagai pengukur stabilitas keseluruhan, ini adalah metrik yang buruk karena tidak mengatakan apa pun tentang potensi pertumbuhan pasar dan apakah suatu bisnis bersaing di banyak pasar pada saat yang sama.

Ketidaktelitian

Beberapa metrik bisnis memasukkan risiko ketidaktepatan, menjadikannya sangat berbahaya untuk digunakan ketika ada uang di telepon atau ragu tentang hasilnya. Ini adalah kasus dengan metrik bisnis yang mengandalkan perkiraan atau taksiran. Informasi dari anggaran statis perusahaan, yang mungkin tampak seperti informasi keuangan yang baik, sebenarnya hanya prediksi berdasarkan penelitian dan hasil masa lalu. Asumsi yang salah tentang inflasi, pertumbuhan industri dan pengeluaran dapat menyebabkan metrik bisnis berubah secara drastis ketika analis memasukkan data aktual.

Kesederhanaan

Tujuan dari metrik bisnis adalah untuk menyaring realitas keuangan yang kompleks menjadi potongan-potongan data yang mudah direkam dan dibandingkan. Namun, kesederhanaan juga bisa menjadi kelemahan. Banyak metrik keuangan menggunakan rata-rata, yang menghilangkan titik data ekstrem. Sebagai contoh, seorang investor dapat melihat bahwa tingkat pengembalian rata-rata pada saham perusahaan adalah 5 persen. Namun, jika saham telah kehilangan nilainya dalam tiga dari empat tahun terakhir dan memperoleh jumlah besar di tahun yang tersisa karena kinerja yang buruk dari pesaing yang telah pulih, rata-rata dapat melukiskan gambaran yang menyesatkan tentang saham perusahaan.

Terlalu percaya

Beberapa metrik bisnis, seperti laporan laba-rugi perusahaan atau rasio aset kasnya, menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja. Meskipun metrik ini memiliki nilai, mereka juga menciptakan ilusi bahwa metrik lain kurang penting atau kurang dapat diandalkan. Individu bertanggung jawab untuk mengevaluasi metrik bisnis dalam konteks apa yang diwakili oleh metrik tersebut, apa yang diungkapkan oleh metrik lain dan bagaimana informasi tersebut bekerja bersama untuk memberikan informasi tentang bisnis.

Pesan Populer