Ponsel & Keterampilan Sosial
Sementara ponsel memiliki banyak sekali manfaat, termasuk memberikan penggunanya akses cepat ke orang-orang dan informasi, sering menggunakan ponsel dapat mengakibatkan efek buruk pada keterampilan sosial. Anak-anak dan remaja, misalnya, mungkin sudah terbiasa berkomunikasi melalui ponsel sehingga mereka tidak terbiasa dengan percakapan langsung, kehidupan nyata.
Percakapan
Ketika orang menggunakan ponsel untuk berbicara dan bertukar pesan teks, mereka terbiasa melakukannya. Menggunakan ponsel untuk berkomunikasi bisa lebih mudah daripada mengatur untuk bertemu seseorang secara langsung. Namun, ponsel tidak dapat menggantikan percakapan langsung, dan pengguna telepon atau pesan teks yang sering merasa canggung ketika dihadapkan dengan situasi di mana ia harus menunjukkan keterampilan sosial, seperti wawancara kerja.
Ejaan dan Tata Bahasa
Menurut sebuah studi 2010 oleh The Pew Center, rata-rata remaja Amerika mengirim lebih dari 50 pesan teks sehari. Sebagai cara mengetik lebih cepat, banyak remaja tidak mematuhi aturan dasar ejaan dan tata bahasa saat mengirim pesan teks. Remaja akan sering menyingkat kata-kata seperti "terlalu" dengan "2" dan "Anda" dengan "u." Mereka yang mengeja dengan cara ini mungkin kesulitan di sekolah ketika mereka diminta untuk menulis esai dengan ejaan dan tata bahasa yang tepat, karena mereka telah mengembangkan kebiasaan menulis yang buruk.
Antisosial
Kekhawatiran umum terhadap ponsel adalah bahwa mereka membuat penggunanya antisosial. Adalah umum untuk melihat orang-orang di restoran, film dan acara olahraga bermain di ponsel mereka alih-alih menikmati lingkungan. Orang-orang yang memiliki teman yang kecanduan bermain di ponsel mereka mungkin menjadi lelah dengan mereka karena kecenderungan antisosial mereka. Akhirnya, orang yang kecanduan ponsel mungkin mulai kehilangan teman karena teman-temannya kesal dengan kebiasaannya menggunakan telepon.
Kesabaran
Menggunakan ponsel untuk berkomunikasi memberi pengguna kepuasan instan. Ketika seseorang mengirim pesan teks, dia berharap untuk menerima jawaban beberapa detik kemudian. Jika penerima teks tidak merespons secara instan, pengirim mungkin kesal. Ponsel dapat memperkuat sikap tidak sabar pada penggunanya, terutama mereka yang masih muda. Misalnya, jika pengguna ponsel sering bertanya kepada kolega, dan kolega itu tidak langsung menjawab, ia mungkin jengkel karena ia terbiasa dengan jawaban instan.