Apa Beberapa Kelemahan dari Bonus Karyawan?

Pemilik usaha kecil sering kali merekrut tim kecil karyawan untuk melakukan tugas operasional sehari-hari sehingga mereka dapat fokus pada manajemen dan perencanaan tingkat yang lebih tinggi. Menemukan cara untuk memotivasi pekerja agar produktif dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas adalah salah satu tantangan terbesar dalam merekrut dan mengelola karyawan. Beberapa bisnis memberikan bonus kepada karyawan yang berprestasi sebagai cara untuk memotivasi pekerja untuk bekerja keras selama tahun ini.

Harapan yang Tidak Realistis

Sementara bonus karyawan dapat mendorong produktivitas, mereka juga dapat membawa kerugian tertentu bagi perusahaan dan pekerjanya. Salah satu kelemahan potensial dari menawarkan bonus adalah bahwa mereka dapat menciptakan harapan yang tidak realistis di antara karyawan. Sebagai contoh, jika sebuah bisnis kecil memberikan bonus besar satu tahun karena keuntungan tinggi, tetapi memiliki laba buruk pada tahun berikutnya, karyawan mungkin mengharapkan bonus lagi bahkan jika perusahaan tidak memiliki uang untuk membayar bonus. Karyawan yang menerima bonus dalam satu tahun dan tidak ada apa pun di tahun berikutnya mungkin merasa kecewa, yang dapat merusak moral.

Persaingan Karyawan

Kerugian potensial lain dari bonus karyawan adalah mereka dapat menumbuhkan persaingan antara karyawan dan bukan kolaborasi. Misalnya, jika bisnis kecil menawarkan bonus berdasarkan jam kerja selama tahun itu, karyawan mungkin kurang mau berbagi pekerjaan satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan inefisiensi, seperti karyawan tertentu yang mengambil terlalu banyak pekerjaan sementara yang lain memiliki terlalu sedikit, atau karyawan melakukan tugas di luar bidang keahlian mereka.

Bakat Menarik

Sementara bonus dapat memberikan cara untuk menghargai karyawan berkinerja tinggi, karyawan sering fokus pada gaji dan tunjangan tahunan ketika mencari pekerjaan baru. Perusahaan mungkin lebih berhasil dalam menarik talenta-talenta terbaik dengan menawarkan gaji pokok, upah, atau tunjangan lain yang dijamin daripada dengan memesan uang untuk insentif tambahan seperti bonus. Bonus seperti icing pada kue: mereka bisa menyenangkan untuk dimiliki, tetapi gaji dan tunjangan adalah substansi nyata dari kompensasi karyawan.

Perpajakan Bonus

Kerugian lain dari kompensasi bonus adalah bahwa bonus tunduk pada persyaratan pemotongan pajak khusus yang dapat secara signifikan mengurangi jumlah uang yang sebenarnya diterima karyawan pada saat bonus dibayarkan. Menurut IRS, pembayaran bonus sering dikenakan pemotongan pajak 25 persen, dan itu mungkin setinggi 35 persen bagi mereka yang berpenghasilan tinggi. Ketika Anda menambahkan pajak Jaminan Sosial, Medicare, dan pajak negara bagian, pemotongan bonus dapat melebihi 40 persen. Karyawan dapat menerima kembali sebagian pembayaran bonus yang dipotong setelah mengajukan pajak penghasilan.

Pesan Populer