Apa Fungsi dari Stakeholder?

Stakeholder menginvestasikan uang ke perusahaan yang baru dibentuk atau perusahaan yang ingin berkembang. Stakeholder biasanya bukan investor yang menganggur yang mengawasi investasi mereka dari jauh. Stakeholder memiliki fungsi di perusahaan yang memengaruhi operasi dan manajemen. Jika pemegang saham tidak senang dengan perusahaan, ia dapat mengambil investasinya.

Monitor Proyek

Stakeholder memantau kemajuan proyek bisnis untuk memastikan bahwa investasi mereka tidak sia-sia. Misalnya, bisnis mungkin mendapatkan sumber daya dari pemangku kepentingan untuk membangun lokasi lain di bagian lain kota. Fungsi pemangku kepentingan adalah untuk memeriksa status lokasi baru dan menekan bisnis untuk membuat kemajuan. Manajer bisnis tahu bahwa jika mereka tidak menyelesaikan proyek tepat waktu atau seperti yang dijanjikan, mereka dapat kehilangan dana mereka.

Sumber Pengalaman

Para pemangku kepentingan biasanya mengabaikan bisnis yang mereka alami. Kekayaan finansial dari suatu pemangku kepentingan biasanya berasal dari kesuksesannya dalam bisnis sebelumnya yang serupa, sehingga pemangku kepentingan berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan keahlian. Bisnis sering memandang pemangku kepentingan mereka sebagai mentor dan penuntun. Misalnya, jika bisnis ingin berekspansi ke pasar baru, ia dapat meminta strategi dan kiat dari pemangku kepentingan. Para pemangku kepentingan dapat menyarankan pendekatan tertentu untuk ekspansi dan memperingatkan perangkap yang mungkin dihadapi bisnis.

Penyedia Sumber Daya

Salah satu fungsi utama dari pemangku kepentingan adalah untuk menyediakan sumber daya bagi bisnis ketika paling membutuhkannya. Para pemangku kepentingan bukanlah sumber mata uang dan modal, tetapi mereka biasanya menawarkan komitmen moneter tertentu kepada bisnis yang meminta dukungan mereka. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang berencana untuk memperluas mungkin mendapatkan komitmen potensial $ 5 juta dari pemangku kepentingan. Stakeholder mungkin hanya memberikan bisnis $ 2 juta pada awalnya dan menjanjikan sisanya sesuai kebutuhan.

Resolusi konflik

Ketika konflik muncul dalam bisnis, pemangku kepentingan mungkin perlu masuk dan menyelesaikan masalah sebelum itu meningkat. Misalnya, jika kepala kantor eksekutif bisnis dituduh melakukan kejahatan karena praktik bisnis yang tidak etis, bisnis harus memutuskan apakah CEO harus mundur dari jabatannya. Jika manajer tidak dapat mencapai kesepakatan, pemangku kepentingan harus menggunakan kekuatan dan daya suaranya untuk mengambil keputusan. Konflik bisnis tidak selalu sedramatis ini, tetapi pemangku kepentingan harus bersiap untuk berfungsi sebagai mediator dalam semua perselisihan bisnis besar.

Pesan Populer