Proses Penempatan Visual Merchandising

Di mana barang dagangan berada dan bagaimana pengecer mengatur barang di sekitar toko dapat memengaruhi keputusan pembelian pembeli. Metode visual merchandising terbaik melibatkan memajang produk sehingga mudah dilihat dan dijangkau. Penempatan barang dagangan yang tepat bahkan dapat mendorong pembeli untuk melakukan beberapa pembelian di seluruh toko.

Lokasi Utama

Paket visual merchandising yang efektif menyimpan lokasi utama di dalam toko untuk pengecer barang yang ingin dilihat dan dibeli pelanggan. Barang-barang itu sering berubah berdasarkan inventaris pengecer, tetapi tempat penjualan utama di seluruh toko biasanya setinggi mata. Penulis majalah "Manajemen Makanan" Joanna Lefebvre menunjukkan bahwa ketinggian mata biasanya ditetapkan pada 4 hingga 6 kaki dari lantai. Lefebvre mencatat bahwa praktik memajang barang setinggi mata biasanya paling efektif ketika layar terletak di dekat tempat pelanggan menunggu dalam antrean untuk menerima produk dan layanan.

Merchandising Vertikal

Merchandising vertikal menawarkan keuntungan mengatur barang dagangan pada level mata dan tangan pada saat yang bersamaan. Teknik ini melibatkan pengelompokan barang dagangan terkait di rak secara vertikal sehingga pembeli dapat melihat lebih banyak jenis produk pada satu waktu. Pengaturan vertikal membuat barang mudah dilihat dan dijangkau. Namun, artikel majalah "Museums and More" karya Eric Feigenbaum memperingatkan agar tidak melakukan perdagangan vertikal yang berlebihan dengan menumpuk persediaan berlebih di rak di atas kepala pembeli karena hal itu dapat membuat toko terlihat dan terasa lebih seperti gudang.

Pintu Masuk Pelanggan

Sekitar 80 persen pembeli berbelok ke kanan ketika memasuki toko, menurut Feigenbaum. Itu sebabnya Feigenbaum merekomendasikan menempatkan tampilan vertikal di ujung gang yang akan berhadapan dengan orang-orang yang berbelok ke kanan saat memasuki toko. Idenya adalah bahwa pembeli akan melihat kelompok display segera setelah mereka masuk dan berpindah dari satu display ke yang lain memeriksa dan mungkin membeli beberapa item.

Pertimbangan

Pengecer harus menghindari mengorbankan akses mudah ke barang dagangan demi teknik tampilan tertentu. Artikel "Telegraph" karya David Derbyshire mencatat teknik tampilan yang digunakan oleh konsultan merchandising visual yang mengkritik toko yang menumpuk meja dengan pakaian terlipat. Masalahnya adalah bahwa pembeli tidak dapat dengan mudah melihat pakaian ketika ditumpuk, dan beberapa mungkin enggan mengganggu tumpukan yang terlipat rapi. Lebih lanjut, konsultan tersebut menegaskan bahwa karyawan membuang waktu untuk mengisi ulang pakaian sepanjang hari alih-alih menjualnya.

Pesan Populer