Jenis Pengujian Kepribadian di Tempat Kerja

Banyak perusahaan dan organisasi menggunakan pengujian kepribadian untuk menilai karakteristik dan kemampuan karyawan mereka saat ini atau masa depan, yang hasilnya digunakan untuk berbagai tujuan. Tes untuk pekerjaan penjualan atau layanan pelanggan, pekerjaan keamanan dan pekerjaan keuangan masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Meskipun Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964 memungkinkan pengusaha untuk menguji karyawan saat ini atau calon karyawan, tidak semua tes diizinkan.

Pengujian Integritas Dasar

Menurut FindLaw.com, tipe tes kepribadian yang paling umum digunakan di tempat kerja adalah tes integritas. Dikembangkan untuk menguji kejujuran, mereka sering digunakan untuk menilai kandidat yang melamar pekerjaan entry-level di lingkungan ritel atau jasa keuangan, karena akses karyawan yang sering tanpa pengawasan ke barang atau uang. Di masa lalu, pengusaha diizinkan untuk memberikan tes poligraf, atau "kebohongan" kepada calon karyawan, tetapi pemerintah federal melarang bentuk penyaringan ini pada tahun 1988; Namun, beberapa industri masih diizinkan untuk memberikan tes kontroversial kepada karyawan mereka. Banyak negara juga memiliki aturan sendiri mengenai pengujian integritas dasar.

Overt Integrity Testing

Tes integritas terbuka lebih kompleks dari pada variasi kertas dan pensil dan biasanya terdiri dari dua bagian. Menurut FindLaw.com, bagian pertama mengukur sikap dan kepercayaan pengambil tentang pencurian, serta toleransi dan hukuman bagi orang lain yang mencuri. Bagian kedua dari tes integritas terbuka meminta pengambil untuk menilai kecenderungannya sendiri dan sejarah pencurian secara jujur. Meskipun tampaknya mudah bagi pengambil rata-rata untuk memalsukan hasil penilaian, penelitian menunjukkan bahwa pengujian integritas terbuka adalah prediktor yang akurat tentang perilaku di tempat kerja. London House PSI, Inventory Attitude Inventory, Reid Report, Stanton Survey dan Trustworthiness Attitude Survey adalah semua jenis tes integritas terbuka.

Tindakan Psikologis

Pengukuran kepribadian adalah tes yang menilai sifat-sifat orang secara keseluruhan, bukan hanya kecenderungannya untuk pencurian atau kesalahan. Tes seperti California Personality Inventory dan Meyers Briggs Type Indicator biasanya digunakan untuk memprediksi keandalan dan etos kerja pengambil, di samping kejujuran dan kompatibilitas dengan yang lain. Tes-tes ini, yang juga mencakup Inventarisasi Outlook Pribadi, Bank Reaksi Personil, dan Inventaris Ketenagakerjaan PDI, meminta peserta untuk menjawab pertanyaan yang tidak spesifik terkait pekerjaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tes-tes ini secara akurat memprediksi tidak hanya pencurian tetapi perilaku sulit lainnya, seperti kecenderungan untuk absen dan masalah disiplin lainnya.

Kekhawatiran Hukum Tentang Pengujian di Tempat Kerja

Meskipun Judul VII dari Undang-Undang Hak Sipil mengizinkan pengujian di tempat kerja, Undang-Undang tersebut dapat dipanggil jika seorang pelamar merasa ujian secara tidak adil memilihnya karena ras, warna kulit, agama, jenis kelamin atau asal kebangsaannya. Agar Undang-Undang berhasil digunakan terhadap majikan, pemohon harus membuktikan bahwa pengujian tersebut tidak hanya berdampak buruk pada pemohon, tetapi juga kelompok yang dilindungi yang termasuk dalam Undang-Undang. Misalnya, jika majikan menggunakan pengujian hanya pada pelamar minoritas tetapi tidak pada semua pelamar, maka gugatan mungkin berhasil.

Pesan Populer