Jenis-jenis Sistem Informasi dalam Organisasi
Organisasi yang berhasil, baik besar maupun kecil, memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mengelola kegiatan bisnis dan membantu dalam pengambilan keputusan. Mereka menggunakan sistem informasi untuk mengumpulkan data dan mengolahnya sesuai dengan kebutuhan analis, manajer atau pemilik bisnis. Bisnis beroperasi lebih efisien dengan menggunakan berbagai sistem informasi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mitra, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan.
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi memenuhi fungsi pengumpulan data, penyimpanan, pemrosesan, dan keluaran untuk operasi inti suatu bisnis. Sistem informasi TPS mengumpulkan data dari input pengguna dan kemudian menghasilkan output berdasarkan data yang dikumpulkan. Contoh dari sistem TPS dapat berupa sistem pemesanan tiket udara online. Dalam sistem seperti itu, pelancong memilih jadwal penerbangan dan kursi favorit mereka (input), dan sistem memperbarui daftar kursi yang tersedia, menghilangkan yang dipilih oleh wisatawan (pemrosesan). Sistem kemudian menghasilkan tagihan dan salinan tiket (output). Sistem informasi TPS dapat didasarkan pada pemrosesan waktu-nyata atau batch, dan dapat membantu pemilik bisnis memenuhi permintaan tanpa mendapatkan personil tambahan.
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Pemilik bisnis menggunakan sistem hubungan pelanggan untuk menyinkronkan upaya penjualan dan pemasaran. Sistem CRM mengakumulasi dan melacak aktivitas pelanggan, termasuk tren pembelian, cacat produk, dan pertanyaan pelanggan. Kemampuan sistem informasi CRM biasanya memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi dengan perusahaan untuk layanan atau umpan balik produk dan resolusi masalah. Bisnis juga dapat menggunakan sistem CRM secara internal sebagai komponen strategi kolaborasi mereka. Dengan demikian, sistem informasi CRM memungkinkan mitra bisnis untuk berinteraksi satu sama lain ketika mereka mengembangkan ide dan produk. Kolaborasi dapat terjadi secara real time bahkan ketika mitra bisnis berada di lokasi terpencil.
Sistem Kecerdasan Bisnis
Sistem intelijen bisnis dapat menjadi kompleks karena mereka mengidentifikasi, mengekstraksi dan menganalisis data untuk berbagai kebutuhan operasional, terutama untuk tujuan pengambilan keputusan. Sistem informasi BIS dapat memberikan analisis yang memprediksi pola penjualan masa depan, merangkum biaya saat ini dan memperkirakan pendapatan penjualan. Sistem intelijen bisnis mengumpulkan data dari berbagai gudang data dalam suatu organisasi dan memberikan analisis kepada manajemen sesuai dengan lini bisnis, departemen, atau gangguan apa pun yang diinginkan manajemen. Misalnya, lembaga keuangan menggunakan sistem BIS untuk mengembangkan model risiko kredit yang menganalisis jumlah dan tingkat pinjaman atau kredit yang diberikan ke berbagai sektor. Sistem ini dapat menggunakan berbagai teknik dan formula untuk menentukan kemungkinan gagal bayar pinjaman.
Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem manajemen pengetahuan mengatur dan membedah pengetahuan dan kemudian mendistribusikan kembali atau membagikannya kepada individu-individu dalam suatu organisasi. Tujuan dari sistem informasi ini adalah untuk membawa inovasi, meningkatkan kinerja, membawa integrasi dan mempertahankan pengetahuan di dalam organisasi. Meskipun sistem informasi KMS biasanya dipasarkan ke perusahaan yang lebih besar, usaha kecil juga dapat memperoleh manfaat dari memanen pengetahuan. Sistem informasi KMS berfungsi sebagai repositori pusat dan menyimpan informasi dalam format standar. Sistem ini dapat membantu pemilik bisnis menjaga konsistensi dan memungkinkan respons cepat terhadap pertanyaan pelanggan dan mitra.