Apa yang Membuat Facebook sebagai Inovator Sukses?
Facebook telah berkembang menjadi layanan jejaring sosial terbesar di dunia, sebagian berkat budaya inovasi, di mana karyawan didorong untuk menjadi wirausaha dan untuk menyambut ide-ide baru dan perspektif baru. Perusahaan sering mengadakan "hack-a-thons, " yang merupakan sesi sepanjang malam di mana programmer berfokus pada membangun sesuatu yang ambisius dan di luar lingkup pekerjaan normal mereka. Selain itu, pendekatan Facebook terhadap inovasi melibatkan penerapan perubahan baru tanpa meminta persetujuan sebelumnya dari penggunanya.
Pendekatan Agresif
Sejak Facebook didirikan pada tahun 2004, perusahaan telah menerapkan banyak perubahan pada layanannya, yang terkadang menghasilkan kritik dari penggunanya. Sebagai contoh, Facebook memperkenalkan fitur "Umpan Berita" pada bulan September 2006 yang memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah melacak pembaruan teman-teman mereka. Sementara beberapa pengguna awalnya memprotes bahwa fitur ini mengganggu, pengguna akhirnya menerimanya. Selama tahun-tahun berikutnya, Kabar Berita menjadi fitur utama Facebook. Menurut artikel Mei 2010 di situs web Business Insider, pendekatan agresif Facebook adalah kunci keberhasilannya. Jika perusahaan meminta persetujuan pengguna sebelum menerapkan setiap perubahan, laju inovasi akan melambat.
Retas-A-Thons
Untuk mendorong pemikiran kreatif dan inovatif di antara para pengembangnya, hack-a-thons Facebook adalah sesi penulisan kode yang intensif untuk proyek baru dan menarik. Menurut artikel Mei 2011 di Fast Company, salah satu dari hack-a-thons yang berlangsung sebulan ini menghasilkan pengembangan Facebook Deals, sebuah program di mana bisnis lokal menawarkan penawaran khusus kepada pengguna Facebook ketika pengguna mengunjungi Halaman Facebook mereka. Manajer teknik Facebook, David Ferguson, mengatakan kepada Fast Company bahwa Facebook lebih suka insinyurnya sendiri mengejar proyek-proyek seperti Facebook Deals, daripada mempekerjakan tenaga ahli dari perusahaan lain.
Filsafat
Ada dua maksim yang ditampilkan di markas Silicon Valley Facebook: "Bergerak cepat dan hancurkan sesuatu, " dan "Selesai lebih baik daripada sempurna." Menurut artikel Juli 2011 di I-CIO.com, konsep "bergerak cepat dan merusak" mendorong karyawan untuk tidak takut akan kegagalan atau kesalahan. Mike Schroepfer, wakil presiden teknik Facebook, mengatakan kepada I-CIO.com bahwa Facebook mencoba merekrut insinyur yang merupakan pemikir wirausaha. Selain itu, Facebook menumbuhkan budaya di mana ide-ide bagus dapat dibawa keluar dan dieksplorasi.
Pertimbangan
Budaya inovasi Facebook juga mencakup cara departemen teknologi informasinya menggunakan informasi untuk mendorong karyawan agar lebih produktif. Sebagai contoh, departemen TI - yang mengelola tagihan telepon seluler yang dikeluarkan perusahaan - menciptakan sistem manajemen pengeluaran yang memberikan laporan bulanan kepada karyawan tentang penggunaan ponsel mereka, bersama dengan data tentang bagaimana setiap penggunaan karyawan dibandingkan dengan karyawan lain di departemen. Ini memberi karyawan insentif untuk menggunakan ponsel perusahaan mereka dengan lebih bijaksana, dan sebagai hasilnya, biaya telekomunikasi Facebook berkurang, menurut informasi yang terkandung dalam artikel Juni 2011 di situs web CIO.