Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Kontinjensi
Bisnis kecil dapat terkena dampak negatif dari segala macam perubahan atau peristiwa, dari bencana alam hingga masuknya pesaing baru ke pasar. Rencana darurat adalah dokumen yang menguraikan bagaimana bisnis akan merespons keadaan darurat tersebut jika terjadi. Perencanaan kontinjensi adalah proses menciptakan rencana kontinjensi.
Tujuan
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perencanaan kontinjensi adalah tujuan pemilik atau pemilik bisnis. Cara pemilik bisnis memilih untuk menanggapi berbagai kemungkinan akan mencerminkan tujuan akhir mereka untuk bisnis. Sebagai contoh, seorang pemilik bisnis mungkin memiliki tujuan untuk menjual perusahaannya di masa depan, sehingga ia dapat menguraikan keadaan di mana ia akan menjual bisnisnya atau bagaimana ia akan merespons untuk membeli penawaran dalam rencana darurat.
Regulasi pemerintah
Peraturan pemerintah dapat berdampak besar pada bisnis, dan rencana darurat mungkin termasuk instruksi untuk bagaimana perusahaan harus berurusan dengan perubahan peraturan. Misalnya, jika pemerintah menaikkan pajak pada jenis operasi bisnis tertentu, itu dapat mengurangi profitabilitas operasi tersebut, mendorong bisnis untuk mengalihkan fokusnya ke aktivitas yang lebih menguntungkan.
Profitabilitas
Seorang pemilik bisnis mungkin memutuskan untuk mengambil tindakan yang berbeda sebagai tanggapan terhadap kemungkinan-kemungkinan tertentu berdasarkan pada profitabilitas perusahaan. Sebagai contoh, seorang pemilik bisnis mungkin lebih bersedia untuk menjual perusahaannya jika ternyata tidak menguntungkan seperti yang ia rencanakan. Pemilik bisnis mungkin juga berencana untuk menutup bisnis di masa depan jika gagal menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
Pertimbangan
Jumlah waktu yang dihabiskan untuk brainstorming kemungkinan kontingensi dan bagaimana mengatasinya dapat mempengaruhi ketelitian perencanaan kontinjensi. Jika manajer menghabiskan waktu yang tidak cukup untuk merencanakan kontinjensi atau memikirkan kemungkinan tanggapan terhadap kontinjensi, mereka mungkin gagal merencanakan acara tertentu atau memilih cara terbaik untuk merespons kontinjensi. Perusahaan yang tidak siap menghadapi kontinjensi mungkin lebih lambat merespons peluang dan ancaman.