Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Risiko Suku Bunga Perusahaan
Semua perusahaan yang meminjamkan atau meminjam uang tunduk pada risiko tingkat bunga atau IRR. Perusahaan menghadapi risiko suku bunga ketika suku bunga berubah, yang mempengaruhi laba perusahaan. Setiap pinjaman atau pinjaman perusahaan yang terlibat memiliki risiko suku bunga sendiri, tetapi risiko keseluruhan bagi perusahaan untuk mengubah suku bunga dapat dipengaruhi oleh banyak variabel yang harus dianalisis dan diminimalkan.
Panjang Ketentuan Pinjaman
Salah satu penentu terbesar risiko suku bunga yang dihadapi perusahaan adalah persyaratan pinjamannya, pinjamannya, dan pinjaman yang dikeluarkannya. Bahkan sebagian besar usaha kecil mungkin menghadapi masalah ini jika mereka menawarkan persyaratan kepada pelanggan mereka. Misalnya, jika bisnis mengenakan suku bunga tetap pada piutang dan tingkat suku bunga jangka pendeknya meningkat, bisnisnya mungkin akan menurun jika harus membiayai kembali pinjaman permintaan banknya tanpa ada kenaikan yang sesuai dalam biaya yang dibebankan kepada pelanggan. Jika suku bunga pada piutang dagang tetap selaras dengan suku bunga pinjaman perusahaan, risiko suku bunga keseluruhan untuk bisnis berkurang.
Resiko kredit
Risiko kredit perusahaan sebagian ditentukan oleh rasio hutang terhadap ekuitas. Ketika suku bunga naik, ekuitas turun karena perusahaan membayar bunga lebih banyak. Ini meningkatkan risiko kredit perusahaan secara keseluruhan, yang, pada gilirannya, menyebabkan pemberi pinjaman menaikkan suku bunga pinjaman baru. Semakin banyak eksposur utang yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi risiko suku bunga secara keseluruhan.
Iklim Ekonomi Keseluruhan
Pasar ekonomi yang lebih luas dapat berdampak pada risiko suku bunga perusahaan. Pada saat penurunan atau resesi ekonomi, sebuah perusahaan dapat menemukan pembiayaan kembali dan pinjaman baru lebih sulit dan suku bunga lebih tinggi. Ini sering kali saat pendapatan menurun karena lebih sedikit pelanggan yang membiayai pembelian. Ketidakpastian arus kas masuk ditambah dengan peningkatan arus kas keluar dari pembayaran bunga meningkatkan eksposur perusahaan terhadap risiko suku bunga.
Nilai Tukar Mata Uang Asing
Kekuatan dolar AS terhadap mata uang asing lainnya, seperti pound atau yen, dapat berdampak pada risiko suku bunga perusahaan jika membayar bunga utang luar negeri. Misalnya, jika produsen pakaian kecil mengambil persyaratan kredit dari pemasok China dalam yuan, utang itu menjadi lebih mahal jika dolar AS melemah. Pendapatan perusahaan masih datang dalam dolar AS tetapi utangnya sekarang menjadi hambatan yang lebih besar di garis bawah.