Contoh Tujuan Keuangan untuk Usaha Kecil
Bisnis kecil adalah entitas keuangan yang harus mandiri secara fiskal untuk terus beroperasi, setidaknya dalam jangka panjang. Sasaran keuangan untuk usaha kecil mungkin melibatkan pencapaian margin keuntungan yang menarik atau mencapai tujuan nyata yang nyata seperti menabung cukup uang untuk membeli peralatan tertentu. Apakah sasaran finansial itu numerik atau nyata, harus cukup spesifik sehingga pemilik bisnis dapat dengan jelas menentukan apakah ia telah mencapainya atau tidak.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah tujuan keuangan paling dasar dari setiap bisnis kecil. Profitabilitas mencakup menghasilkan lebih banyak pendapatan daripada yang Anda keluarkan untuk biaya operasional. Pendapatan bisnis termasuk pendapatan dari penjualan, bunga investasi dan sewa properti bisnis yang Anda miliki. Biaya operasi termasuk penggajian, sewa, bahan, biaya kendaraan, iklan, utilitas, pembayaran bunga, lisensi dan pajak. Sasaran profitabilitas untuk bisnis kecil harus cukup untuk menopang pemangku kepentingan seperti pemilik atau pemegang saham dan untuk memungkinkan bisnis menghemat uang untuk ekspansi atau cadangan modal.
Margin
Margin keuntungan adalah persentase dari total pendapatan yang melebihi biaya operasi. Sebagai contoh, jika sebuah bisnis mendapat $ 10.000 dan memiliki $ 7000 dalam biaya operasi, maka keuntungannya adalah $ 3000, yang merupakan 30 persen dari pendapatannya. Standar untuk margin laba bervariasi berdasarkan industri. Misalnya, margin keuntungan khas untuk restoran adalah sekitar 2 hingga 5 persen. Membandingkan margin keuntungan Anda dengan rata-rata industri Anda adalah titik awal untuk menetapkan target finansial margin keuntungan.
Arus kas
Akuntansi arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan Anda untuk mempertahankan modal operasional yang cukup untuk menutupi pengeluaran dasar. Karena fluktuasi musiman dan keterlambatan pembayaran karena pengaturan penagihan, banyak bisnis yang tidak dapat memenuhi kebutuhan arus kas mereka secara ketat dari pendapatan penjualan dan harus mengamankan beberapa bentuk pembiayaan bisnis seperti jalur kredit bisnis. Sasaran arus kas dapat melibatkan penetapan batas pembiayaan yang terjadi untuk operasi di luar musim atau menentukan jangka waktu untuk membayar kembali jumlah pembiayaan.
Tujuan Khusus
Bisnis seringkali memiliki tujuan nyata yang dapat meningkatkan operasi dan menambah laba mereka. Misalnya, toko ritel yang menyewakan ruang mungkin mengetahui bahwa pemilik bangunan berencana untuk akhirnya menjual bangunan, dan bisnis dapat menetapkan tujuan untuk membeli properti setelah waktu yang ditentukan. Mencapai tujuan finansial ini melibatkan pengembangan pengertian yang jelas tentang berapa biaya untuk membayar uang muka dan membayar hipotek pada bangunan dan kemudian menciptakan dan secara ketat mempertahankan anggaran.