Masalah Etis yang Menghadapi Hubungan Masyarakat untuk Praktisi

Praktisi hubungan masyarakat harus berusaha untuk mengatasi reputasi buruk "dokter spin, " yang memutarbalikkan kebenaran agar sesuai dengan kebutuhan klien mereka. Seorang praktisi public relations sejati benar-benar mematuhi kode etik yang ketat, yang dipromosikan oleh Public Relations Society of America dan Institute for Public Relations. Bisnis kecil Anda dapat menggunakan hubungan masyarakat secara efektif jika praktisi PR Anda mengikuti etika profesi yang berlaku dalam menangani masalah-masalah umum.

Memberikan Informasi yang Benar

Praktisi PR selalu menghadapi tekanan untuk membengkokkan atau memutarbalikkan kebenaran. Misalnya, jika sebuah gudang terbakar, mungkin tergoda untuk membuatnya tampak seperti insiden kecil, padahal sebenarnya perusahaan telah kehilangan sejumlah besar persediaan. Bersikap jujur ​​mencegah rekan-rekan publik dan industri untuk kembali lagi nanti dan mengklaim Anda mencoba menutupi keseriusan kerugian. Sebaliknya, praktisi PR dapat menyatakan kebenaran dan menekankan tekad pemilik untuk bangkit kembali dan tidak hanya mengganti inventaris, tetapi membangun gudang yang lebih aman. Dengan cara ini, kebenaran bisa menjadi inspirasi dan menanamkan kepercayaan dalam bisnis.

Menawarkan Konteks Otentik

Komunikasi PR yang etis menawarkan lebih dari sekadar fakta; ia menawarkan konteks untuk sebuah cerita. Ini berarti menjelaskan kepada pembaca mengapa suatu peristiwa penting atau mengapa pemimpin perusahaan mengambil sikap yang mereka ambil. Misalnya, sekadar mengumumkan bahwa suatu bisnis telah menarik kembali suatu produk karena masalah keamanan bisa jadi akurat. Namun, jika penarikan ini adalah hasil dari agen pemerintah yang menyampaikan kekhawatiran, informasi itu harus dimasukkan oleh seorang praktisi PR yang beretika.

Menasihati Pemimpin

Praktisi PR menghadapi masalah etika penting ketika menasihati para pemimpin perusahaan. Praktisi-praktisi ini mungkin harus mengumpulkan banyak keberanian ketika menghadapi para pemimpin yang merenungkan melanggar nilai-nilai perusahaan. Misalnya, jika seorang pemimpin mempertimbangkan untuk mengurangi jam kerja karyawan sehingga mereka tidak akan memenuhi syarat sebagai pekerja penuh waktu dan dengan demikian tidak akan menerima manfaat, itu adalah tugas praktisi PR untuk berbicara. Dalam hal ini, praktisi memiliki kewajiban untuk tidak hanya menunjukkan kesalahan langkah etis yang akan diambil oleh pemimpin, tetapi juga untuk mengangkat masalah bagaimana pers dan publik akan menilai keputusan.

Sponsor Rekan

Etika ikut berperan ketika seorang praktisi PR mengumumkan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial, amal dan acara penggalangan dana. Praktisi memiliki tugas etis untuk mengungkap tidak hanya keterlibatan kliennya, tetapi juga keterlibatan sponsor lain. Misalnya, jika perusahaan kliennya mensponsori maraton dan perusahaan kontroversial juga terlibat, itu harus dimasukkan dalam pengumuman.

Pesan Populer