Pengaruh Globalisasi pada Manajemen Sumber Daya Manusia

Ketika sebuah bisnis memperluas operasinya ke negara lain, dampak globalisasi pada pengembangan dan manajemen sumber daya manusia adalah signifikan. Perusahaan perlu mempertimbangkan beragam penyesuaian praktis untuk dapat merekrut, melatih, mempertahankan, dan mendukung tenaga kerja yang sering tersebar di beberapa negara, yang seringkali memiliki identitas budaya yang beragam. Departemen Sumber Daya Manusia harus mengadaptasi pemikiran dan praktik mereka untuk memasukkan perbedaan budaya, peraturan asing dan perkembangan teknologi.

Globalisasi Sumber Daya Manusia

Mungkin sumber daya terbesar yang tersedia untuk perusahaan mana pun adalah tenaga kerja yang diperoleh dan dipertahankannya. Ketika perusahaan memperluas basisnya ke pantai asing, dampak globalisasi pada prosedur SDM akan meluas ke pekerja saat ini dan juga kepada karyawan baru. Departemen SDM perlu meningkatkan dukungan stafnya saat ini, karena mereka pindah ke luar negeri ke posisi baru. Bantuan dengan visa, izin kerja, dan perumahan akan diperlukan, serta pelatihan dalam masalah budaya dan mungkin penguasaan bahasa. Bakat lokal baru harus diperoleh dan dikembangkan juga. Kemampuan perusahaan untuk pindah ke pasar baru, akan tergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dengan pekerja terampil. Dalam beberapa situasi, pekerja lokal mungkin memenuhi kriteria, tetapi dalam situasi lain, mereka mungkin lebih mencari karyawan yang terampil dan sudah terlatih untuk dipindahkan ke posisi di lokasi baru di luar negeri. Dalam hal ini, kemauan pekerja untuk menjadi pekerja seluler bisa menjadi faktor kunci produktivitas.

Perbedaan Perusahaan dan Budaya

Dampak signifikan lain dari globalisasi pada pengembangan sumber daya manusia adalah perlunya mempertimbangkan perbedaan budaya, baik di dalam maupun di luar tempat kerja. Bisnis cenderung memiliki budaya perusahaan sendiri atau cara beroperasi, tetapi ada perbedaan sosial dan budaya antara orang-orang juga. Norma-norma budaya dalam suatu masyarakat mempengaruhi tenaga kerja dan bagaimana para pekerja memandang pekerjaan mereka, terutama dalam kaitannya dengan waktu yang dihabiskan bersama keluarga mereka dan gagasan-gagasan tentang harapan kerja. Beberapa budaya mungkin juga memiliki adat istiadat yang berbeda tentang peran gender, khususnya mengenai peran perempuan dalam kepemimpinan. Sementara seorang wanita dalam posisi manajerial tidak jarang dalam budaya Amerika, banyak yang sama tidak berlaku di tempat lain.

Demikian pula, seorang manajer yang dibawa dari kantor pusat mungkin bukan orang terbaik untuk mengelola staf di luar negeri, karena mereka tidak memahami semua nuansa budaya lokal dan apa yang dianggap praktik bisnis yang dapat diterima. Misalnya, di beberapa negara, hari kerja tipikal mungkin sangat berbeda dari jam 9 hingga 5 jam tradisional. Pekerja mungkin terbiasa memulai hari mereka lebih awal di pagi hari, mengambil istirahat siang yang lebih lama untuk makan siang dan istirahat dan kemudian kembali menyelesaikan pekerjaan mereka pada sore hari. Seorang manajer yang beradaptasi dengan budaya lokal dapat menemukan kesuksesan yang lebih baik di antara karyawannya.

Hukum Ketenagakerjaan dan Pajak

Ekspansi global juga dipengaruhi oleh beragamnya pajak dan undang-undang perburuhan. Departemen SDM perlu dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tarif pajak, persyaratan tunjangan atau peraturan ketenagakerjaan dan lingkungan. Persyaratan ini mungkin merupakan tambahan atau bahkan bertentangan dengan kebijakan perusahaan saat ini, sehingga diperlukan penyesuaian untuk menjaga kepatuhan dengan pemerintah daerah. Manajer SDM harus menjadi ahli dalam isu-isu yang tidak hanya berkaitan dengan industrinya, tetapi tetap mengikuti isu-isu dan kebijakan pemerintah di negara-negara di mana perusahaan mereka sekarang beroperasi.

Tantangan Komunikasi Jarak Jauh

Dalam bisnis lokal kecil, manajer SDM dapat meminta karyawan untuk mampir ke kantor HR untuk menandatangani formulir, mendiskusikan masalah dengan gaji mereka atau untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kebijakan. Ketika mengelola karyawan dari jarak jauh dan mungkin di beberapa lokasi yang tersebar di seluruh dunia, departemen SDM menghadapi tantangan yang lebih besar dalam berkomunikasi dengan karyawan mereka. Seringkali, mereka harus mengandalkan teknologi seperti email atau panggilan konferensi untuk menyampaikan informasi, sehingga menghilangkan beberapa elemen interaksi manusia yang lebih langsung. Kantor juga buka pada titik yang berbeda dalam hari kerja 24 jam, sehingga bahkan masalah sederhana mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Meskipun formulir dan perangkat lunak manajemen SDM harus distandarisasi di seluruh perusahaan, akomodasi mungkin juga harus dibuat untuk perbedaan bahasa.

Pesan Populer