Pengaruh Iklan

Memang benar bahwa iklan sering kali membantu Anda meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis Anda. Namun, efek dari iklan jauh lebih rumit daripada sekadar memberi tahu seseorang mengapa mereka harus membeli barang atau jasa Anda. Iklan terkait erat dengan psikologi, dan kampanye pemasaran yang baik akan melibatkan pemirsa di berbagai tingkatan. Alih-alih mencoba melakukan penjualan tunggal, iklan sering kali membentuk hubungan jangka panjang antara konsumen dan merek Anda.

Perubahan Emosional dalam Konsumen

John B. Watson, seorang tokoh penting dalam pengembangan konsep behaviorisme, percaya bahwa iklan yang efektif menarik tiga emosi paling mendasar: cinta, ketakutan, dan amarah. Margarita Tartakovsky, yang menulis untuk Psych Central, menunjukkan bahwa Watson menganggap iklan menghasilkan lebih dari minat pada suatu produk. Iklan untuk mobil sport, misalnya, harus mengakses kecintaan pemirsa terhadap jalan terbuka. Iklan untuk minivan, di sisi lain, dapat menarik ketakutan pembeli untuk keselamatan anak-anak mereka.

Menciptakan Asosiasi Positif

Art Markman, yang menulis untuk Psychology Today, menegaskan bahwa pemasar menggunakan perasaan positif kita untuk satu produk atau perusahaan untuk menciptakan perasaan positif untuk yang lain. Perusahaan minuman ringan sering membayar bintang musik pop untuk menjadi juru bicara untuk merek mereka. Ketika seorang konsumen melihat selebritas favorit meminum minuman ringan merek itu, rasa sayang yang mereka miliki terhadap pemain dapat ditransfer ke soda.

Efek Fisiologis pada Penampil

Melihat gambar sering mengundang reaksi fisik pada seseorang. Dalam sebuah artikel untuk Monitor Asosiasi Psikologi Amerika, Rebecca A. Clay menunjukkan banyak penelitian yang mengkonfirmasi bahwa gambar iklan dapat menurunkan denyut jantung pemirsa dan mengarahkan mata pemirsa ke arah tertentu. Pemasar mencoba mengambil keuntungan dari efek-efek ini untuk menginspirasi reaksi spesifik pada pemirsa.

Mendorong Konsumen Pergi Saat Diperlukan

Mungkin terlihat aneh untuk mempertimbangkan bahwa pengiklan mungkin ingin menyingkirkan segmen konsumen tertentu, tetapi sikap ini kadang-kadang diperlukan. Lars Perner, seorang Asisten Profesor Pemasaran Klinis, menunjukkan kasus obat jerawat yang menyebabkan cacat lahir pada wanita hamil. Food and Drug Administration meminta perusahaan untuk memasukkan gambar-gambar yang tidak menyenangkan ke dalam iklan obat untuk mencegah wanita hamil mencari obat. Selain itu, pendekatan ini mungkin bermanfaat bagi perusahaan, karena dapat mencegah publisitas yang bahkan lebih buruk di masa depan.

Pesan Populer