Apakah Seragam Mempengaruhi Kinerja Pekerja?
Seragam datang dalam berbagai bentuk. Dalam beberapa kasus, karyawan diberi pakaian khusus yang menampilkan nama atau logo perusahaan, dan dalam kasus lain mereka diminta untuk mengenakan pakaian standar yang mereka pilih dan beli sendiri, seperti celana hitam dan kemeja putih. Studi pada subjek menunjukkan efek positif dan negatif dari cara seragam di tempat kerja mempengaruhi kinerja dan produktivitas.
Bisnis yang Lebih Baik
Karyawan yang semuanya berpakaian sama mudah diidentifikasi sebagai karyawan dalam bisnis. Hal ini memudahkan pelanggan untuk mencari karyawan ketika mereka mencari bantuan, yang mengarah pada peningkatan keuntungan bagi perusahaan dan keamanan kerja bagi para pekerja. Ini berarti rasa loyalitas yang lebih besar terhadap perusahaan dan peningkatan level kinerja karyawan.
Kesatuan
Karyawan yang mengenakan seragam mengembangkan rasa solidaritas dengan rekan kerja, menciptakan lingkungan di mana kerja tim ditingkatkan dan kinerja meningkat. Seragam menghapus sistem hierarkis karena tidak ada elemen penentu yang menunjukkan satu karyawan berperingkat lebih tinggi dari yang lain.
Evaluasi yang Sama
Seragam menghilangkan komponen sosial-ekonomi pakaian, yang pada gilirannya, menghilangkan evaluasi karyawan berdasarkan penampilan luar dan menempatkan fokus pada ukuran kinerja. Karyawan dinilai dan dievaluasi berdasarkan seberapa baik mereka bekerja daripada bagaimana mereka terlihat, yang mengarah pada peningkatan kinerja. Seragam juga menghilangkan kebutuhan karyawan untuk membeli pakaian kerja, yang dapat mengurangi tekanan finansial bagi karyawan, yang mengarah ke tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Profesionalisme
Seragam dapat menunjukkan rasa profesionalisme, yang pada gilirannya, meningkatkan kinerja. Pertimbangkan dampak visual dari seragam militer, medis, dan keselamatan publik, yang memungkinkan publik untuk segera mengidentifikasi individu yang adalah dokter, perawat, petugas polisi, dan tentara.
Resistensi Karyawan
Karyawan yang tidak ingin mengenakan seragam mungkin membenci mandat kode berpakaian. Kekesalan ini dapat muncul dalam bentuk penurunan kinerja karyawan. Karyawan yang merasa seragam menghilangkan pilihan dan individualitas mungkin merasa mereka hanya wajah di tengah orang banyak dan bahwa tidak ada cara untuk membedakan diri mereka dengan manajemen, yang dapat mengakibatkan peningkatan apatis dan penurunan produktivitas.
Suasana Terlalu Santai
Sekolah yang menerapkan kebijakan tata cara berpakaian untuk siswa berpendapat bahwa seragam menempatkan siswa dalam kerangka berpikir bahwa ketika mereka berada di sekolah, dalam seragam, mereka belajar, dan mengutip peningkatan disiplin, rasa hormat terhadap guru dan peningkatan kehadiran dan kinerja akademik sebagai manfaat. Tempat kerja yang memulai tindakan yang sama ini sering kali berargumen bahwa aturan berpakaian yang terlalu santai atau kasual dapat diterjemahkan menjadi sikap santai dan santai terhadap kinerja.