Berbagai Jenis Strategi Harga
Perusahaan harus menggunakan strategi penetapan harga yang efektif untuk menjual produk mereka di pasar yang kompetitif sehingga mereka dapat menghasilkan keuntungan. Manajer bisnis perlu mempertimbangkan berbagai faktor, seperti harga yang ditawarkan oleh pesaing, biaya untuk produksi dan distribusi, penempatan citra produk di benak konsumen, dan menentukan demografi pembeli potensial.
Harga Premium
Bisnis menggunakan strategi penetapan harga premium ketika mereka memperkenalkan produk baru yang memiliki keunggulan kompetitif berbeda dibandingkan produk serupa. Produk dengan harga premium dihargai lebih tinggi dari para pesaingnya.
Harga premium paling efektif di awal siklus hidup suatu produk. Usaha kecil yang menjual barang dengan properti unik lebih mampu menggunakan harga premium.
Untuk membuat penetapan harga premium cocok bagi konsumen, perusahaan mencoba menciptakan citra di mana konsumen memandang bahwa produk memiliki nilai dan layak dengan harga yang lebih tinggi. Selain menciptakan persepsi tentang produk yang berkualitas lebih tinggi, perusahaan perlu menyinkronkan upaya pemasarannya, pengemasan produknya, dan bahkan dekorasi toko harus mendukung citra bahwa produk itu sepadan dengan harga premiumnya.
Harga Penetrasi
Pemasar menggunakan penetapan harga penetrasi untuk mendapatkan pangsa pasar dengan menawarkan barang dan jasa mereka dengan harga lebih rendah daripada pesaing. Pemasar ingin mengeluarkan produk mereka di pasar sehingga produk meningkatkan kesadaran konsumen dan mendorong pembeli untuk mencoba produk.
Meskipun strategi harga yang lebih rendah ini dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan - pada awalnya - tetapi pemasar berharap bahwa setelah mencapai penetrasi pasar yang lebih kuat mereka akan menaikkan harga ke tingkat yang lebih menguntungkan.
Harga Ekonomi
Strategi penetapan harga ekonomi menetapkan harga minimum untuk menghasilkan keuntungan kecil. Perusahaan meminimalkan biaya pemasaran dan promosi mereka. Kunci dari program penetapan harga ekonomi yang menguntungkan adalah menjual volume tinggi produk dan layanan dengan harga rendah. Perusahaan besar, seperti Walmart, dapat mengambil keuntungan dari strategi harga murah ini, tetapi usaha kecil akan mengalami kesulitan menjual produk yang cukup dengan harga murah untuk bertahan dalam bisnis.
Harga Skimming
Skimming Harga adalah strategi menetapkan harga tinggi dengan memperkenalkan produk-produk baru ketika pasar memiliki sedikit pesaing. Metode ini memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan keuntungan sebelum pesaing memasuki pasar, ketika harga kemudian turun.
Harga Psikologis
Pemasar menggunakan harga psikologis yang mendorong konsumen untuk membeli produk berdasarkan emosi daripada pada logika yang masuk akal. Contoh terbaik adalah ketika perusahaan memberi harga produknya pada $ 199 dan bukan $ 200. Meskipun perbedaannya kecil, konsumen menganggap $ 199 jauh lebih murah. Ini dikenal sebagai "efek digit kiri."
Harga Bundel
Bisnis menggunakan harga bundel untuk menjual beberapa produk bersama dengan harga lebih rendah daripada jika mereka dibeli secara terpisah. Ini adalah strategi yang efektif untuk memindahkan item yang tidak terjual yang hanya menghabiskan ruang. Bundling juga menciptakan persepsi di benak konsumen bahwa dia mendapatkan nilai yang sangat menarik untuk uangnya.
Harga bundel bekerja dengan baik untuk perusahaan yang memiliki lini produk gratis. Misalnya, sebuah restoran dapat menawarkan makanan penutup gratis dengan hidangan pada hari tertentu dalam seminggu. Video game lama yang mencapai akhir hidup mereka sering dijual dengan Blu-ray untuk mempermanis kesepakatan.
Perusahaan perlu mempelajari dan mengembangkan strategi penetapan harga yang sesuai untuk barang dan jasa mereka. Metode penetapan harga tertentu berfungsi untuk memperkenalkan produk baru sedangkan strategi lain diterapkan untuk produk matang yang memiliki lebih banyak pesaing di pasar.