Pedoman Pakaian Karyawan

Perusahaan yang berurusan dengan publik sering kali memiliki pedoman pakaian. Pedoman ini, sering disebut kode pakaian, semuanya memiliki tujuan untuk menghadirkan citra profesional yang positif kepada orang-orang yang berurusan dengan mereka setiap hari. Kode berpakaian dapat memicu kebencian karyawan atau mungkin meningkatkan moral. Responsnya sebagian besar tergantung pada seberapa baik Anda memikirkan kode dan apakah karyawan menganggapnya masuk akal.

Gambar Positif

Raymond W. Neal dari Fakultas Ilmu Perpustakaan Universitas North Carolina menunjukkan bahwa organisasi yang berhubungan dengan publik secara seragam ingin mempromosikan citra profesional yang positif. Kode berpakaian memastikan citra positif dengan melihat bahwa karyawan tidak ceroboh atau berpakaian terlalu informal di tempat kerja. Pakaian kotor atau sobek, atasan halter dan jins kendor yang dikenakan terlalu rendah di pinggul secara rutin dilarang.

Persyaratan Hukum

Agar legal, aturan berpakaian harus diterapkan pada semua karyawan secara seragam dan harus sesuai dengan peraturan anti-diskriminasi dan kecacatan federal. Menurut Neal, itu akan dianggap diskriminatif jika perempuan diizinkan untuk memakai kuncir kuda dan laki-laki tidak. Dia juga mencatat bahwa pelarangan rambut wajah pada pria berisiko, karena larangan seperti itu akan membebani beberapa pria yang memiliki kulit sangat sensitif. Kondisi ini lebih sering terjadi di kalangan orang Afrika-Amerika, sehingga menimbulkan masalah tambahan tentang kemungkinan diskriminasi.

Relevansi

Meskipun majikan memiliki hak untuk membuat kode pakaian, mereka tidak bebas untuk menetapkannya secara sewenang-wenang. Seperti yang dicatat Pahlawan Sumber Daya Manusia, kode pakaian harus memiliki hubungan yang wajar dengan sifat bisnis. Ini berarti bahwa tidak akan dianggap baik-baik saja bagi dealer mobil untuk menetapkan kode berpakaian yang mengharuskan karyawan wanitanya mengenakan kostum Playboy Bunny di tempat kerja, sementara persyaratan seperti itu akan baik-baik saja bagi pelayan di klub Playboy.

Kode Dess Dapat Meningkatkan Moral

Menurut Business Research Lab, menetapkan beberapa kode pakaian bisa menjadi cara yang murah untuk meningkatkan moral karyawan. Moral biasanya mendapat dorongan ketika aturan berpakaian santai untuk memungkinkan karyawan berpakaian lebih santai. Kode berpakaian yang lebih kasual mengirimkan pesan positif kepada karyawan bahwa manajemen tidak terlalu peduli dengan melakukan kontrol berlebihan dan bahwa perusahaan bersedia untuk menetapkan aturan sendiri. Kode berpakaian kasual tidak berarti kecerobohan diizinkan atau didorong. Pedoman khusus masih dapat dibuat, seringkali melalui diskusi terbuka antara manajemen dan karyawan

Pesan Populer