Kelemahan Struktur Organisasi Hierarkis

Struktur organisasi hierarkis adalah umum dalam organisasi sektor swasta dan publik, baik besar maupun kecil. Kepala departemen dan manajer unit bisnis melapor kepada wakil presiden dan manajer umum, yang melapor kepada presiden. Usaha kecil biasanya memiliki lapisan manajemen lebih sedikit daripada organisasi besar. Meskipun struktur hierarkis dapat mengoordinasikan tindakan ribuan karyawan, ia memiliki kelemahan tertentu.

Kekakuan

Struktur hierarkis seringkali tidak fleksibel. Dalam artikel "Tinjauan Bisnis Harvard" pada Mei 2011, profesor Sekolah Bisnis Harvard John Kotter menyarankan bahwa organisasi hierarkis menghambat transformasi tepat waktu, yang penting jika sebuah bisnis ingin bertahan dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Dia menyarankan bahwa hierarki bekerja untuk proses terstandarisasi tetapi mereka tidak berguna dalam lingkungan yang dinamis. Mereka lambat bereaksi terhadap peluang baru, yang seringkali membutuhkan perubahan transformatif.

Pengambilan keputusan yang lambat

Pengambilan keputusan biasanya lebih lambat dalam struktur hierarkis karena tanggung jawab dan wewenang terkonsentrasi pada beberapa orang di puncak. Dalam wawancara September 2000 dengan Harvard Business School Working Knowledge, pensiunan CEO Harley-Davidson, Rich Teerlink mengatakan bahwa struktur organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku karyawan. Sistem hierarkis membatasi tanggung jawab dan wewenang setiap karyawan, yang mengurangi kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan kondisi bisnis yang dinamis. Teerlink ingin memberi orang lebih banyak tanggung jawab dan wewenang, yang berarti ia harus mengurangi hierarki. Dia menyarankan bahwa meskipun sistem hirarki perintah-dan-kontrol mungkin bekerja dengan baik dalam krisis, itu adalah bantuan terbatas setelah krisis berakhir.

Perlawanan terhadap Kreativitas

Sistem hierarkis dapat menghambat kreativitas dan inovasi. Struktur pengambilan keputusan top-down berarti bahwa unit bisnis tidak dapat merespons dengan cepat terhadap ancaman persaingan. Ini adalah salah satu alasan mengapa perusahaan pemula yang gesit, dengan sedikit lapisan manajemen, sering mampu mengejutkan pesaing mereka yang lebih besar dan membangun ceruk yang menguntungkan di pasar. Misalnya, Microsoft tidak memiliki jawaban langsung untuk teknologi pencarian Internet Google atau untuk keberhasilan media sosial Facebook dan Twitter. Namun, perusahaan besar juga bisa kreatif. Apple telah secara konsisten memimpin dalam teknologi mobile yang inovatif, seperti iPad, yang para pesaingnya mengalami kesulitan dalam pencocokan.

Pertimbangan

Kotter mengatakan dia percaya bahwa model jaringan lebih cocok untuk menanggapi ancaman dan peluang kompetitif. Jaringan adalah struktur organisasi modular yang sangat cocok untuk globalisasi, yang mengharuskan perusahaan untuk bereaksi cepat terhadap perubahan bisnis dan peraturan di seluruh dunia. Struktur jaringan dapat menciptakan urgensi di sekitar perubahan yang diperlukan, mengidentifikasi hambatan untuk berubah dan beradaptasi dengan cepat.

Pesan Populer