Pemasaran Gerilya Vs. Pemasaran viral
Pemasaran gerilya adalah seni dan ilmu melanggar aturan pemasaran konvensional, melewati outlet tradisional dan menggunakan akal yang tidak biasa untuk menjangkau orang dengan pesan pemasaran. Viral marketing dapat secara longgar didefinisikan sebagai pemasaran digital dari mulut ke mulut. Kedua strategi dapat lebih hemat biaya daripada teknik tradisional dan dapat menjangkau konsumen dengan cara yang terhubung dengan mereka dengan cara yang lebih pribadi dan mudah diingat. Memahami dan menerapkan strategi ini dalam kampanye pemasaran Anda dapat memberikan keunggulan kompetitif yang berbeda.
Pemasaran gerilya
Istilah "gerilyawan" berasal dari perang gerilya, di mana tentara menggunakan serangan yang cepat dan tak terduga yang diikuti dengan retret cepat daripada berperang untuk waktu yang lama di tempat terbuka. Seperti perang gerilya, pesan pemasaran gerilya muncul entah dari mana, membuat kesan besar pada penonton sebelum dengan cepat menghilang. Ini berbeda dari taktik pemasaran tradisional seperti iklan papan atau majalah, yang menempatkan pesan di depan konsumen untuk waktu yang lama dengan cara yang telah dipelajari konsumen untuk menghilangkannya.
Pemasaran viral
Viral marketing mendapatkan namanya dari cara penyebaran virus fisik, yang ditiru setiap unit tanpa henti, menciptakan pertumbuhan eksponensial. Kampanye pemasaran viral bergantung pada berbagi media sosial dan taktik dari mulut ke mulut online untuk menjangkau banyak orang melalui teman dan kontak mereka. Kampanye pemasaran viral menyajikan pesan-pesan yang tidak dapat ditolak konsumen untuk dibagikan kepada teman-teman mereka, yang pada gilirannya membagikannya kepada lebih banyak orang, memicu siklus pertumbuhan eksponensial.
Contohnya
Flash-mobs adalah contoh taktik pemasaran gerilya. Dalam flash-mob, sekelompok besar orang menyusup ke area publik, awalnya menyatu dengan para pengamat. Kemudian kelompok tersebut memerankan sandiwara atau menampilkan lagu dan tarian untuk mempromosikan pesan pemasaran yang mengejutkan semua orang di sekitarnya. Truk baliho bergerak adalah contoh lain dari pemasaran gerilya yang efektif. Truk reklame dapat menampilkan iklan di mana saja, dengan cepat beralih ke area yang berbeda, bahkan beriklan tepat di depan tempat-tempat bisnis pesaing.
Studio film menyediakan banyak contoh kampanye viral yang sukses, membuat siaran berita palsu, situs web, dan cerita untuk menghasilkan buzz tentang rilis mendatang. Sebelum perilisan "The Dark Knight" pada 2008, misalnya, Warner Brothers membuat situs web kampanye politik palsu untuk Harvey Dent, sebuah karakter dalam film tersebut, yang menyediakan poster kampanye yang bisa dibagikan kepada para penggemar dan alat-alat lain untuk menyebarkan hype.
Taktik dan Biaya
Taktik pemasaran gerilya sedikit lebih mahal daripada teknik viral dalam kebanyakan kasus. Taktik gerilya dapat membutuhkan lebih banyak orang, menimbulkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, dan dapat mencakup biaya media fisik seperti tanda, kendaraan dan alat peraga. Kampanye virus, di sisi lain, dapat cukup sederhana untuk satu orang dengan laptop dan koneksi Internet untuk menghasilkan. Kampanye virus benar-benar menyamakan kedudukan dalam hal persyaratan keuangan, sedangkan kampanye gerilya dapat menjadi penghalang biaya bagi perusahaan dengan anggaran yang lebih kecil.
Strategi Pemasaran Terpadu
Strategi pemasaran terpadu bisa lebih efektif daripada strategi yang berfokus pada satu set taktik. Menggunakan teknik pemasaran gerilya untuk membuat kampanye pemasaran viral dapat meningkatkan kekuatan kedua strategi inovatif ini sekaligus. Untuk membuat kampanye pemasaran gerilya / viral, buat komponen kehidupan nyata yang benar-benar berkesan dan tak tertahankan dan ubah komponen itu menjadi sesuatu yang bisa dibagi di web. Misalnya, daripada sekadar melakukan flash-mob, pertimbangkan untuk memfilmkan flash-mob dan bagikan di antara pengikut media sosial Anda.