Contoh Goodwill dalam Akuntansi

Untuk menentukan nilai pasar atau buku suatu bisnis, akuntan biasanya menggabungkan nilai-nilai aset berwujud bisnis. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat membeli bisnis perusahaan lain dengan nilai lebih dari nilai yang dinilai. Ketika ini terjadi, perbedaan antara nilai aset berwujud bisnis dan harga beli adalah niat baik.

Tentang Niat Baik

Goodwill adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan pembelian kepada perusahaan penjual untuk mendapat hak istimewa membeli bisnisnya. Tujuan dari niat baik adalah untuk memberikan kompensasi kepada penjual atas upaya yang ia lakukan untuk membangun bisnis. Untuk tujuan akuntansi, setiap perusahaan memperlakukan itikad baik sebagai aset berwujud dengan nilai yang ditetapkan yang sama dengan perbedaan antara nilai pasar atau nilai buku bisnis, dan jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan pembelian.

Contoh Niat Baik

Asumsikan Perusahaan A memiliki nilai buku total $ 3 juta dolar. Jika Perusahaan B membeli semua saham Perusahaan A dengan total $ 5 juta dolar, maka Perusahaan B membayar $ 2 juta dalam total goodwill untuk hak istimewa pembelian perusahaan. Jika setiap saham Perusahaan A memiliki nilai buku $ 150, dan Perusahaan B membayar $ 250 untuk setiap saham, maka Perusahaan B membayar $ 100 dalam goodwill untuk setiap saham.

Contoh dalam Akuntansi

Ketika Perusahaan B menyiapkan neraca, ia harus memperhitungkan niat baik yang dibayarkannya untuk pembelian Perusahaan A. Perusahaan akan mencantumkan jumlah ini secara terpisah dari harga pembelian saham pada neraca. Dalam kebanyakan kasus, $ 150 dari setiap harga pembelian saham akan muncul di bawah "nilai buku, " sedangkan sisanya $ 100 akan muncul di bawah "goodwill." Ketika Perusahaan A menyiapkan neraca akhir, buku dan nilai goodwill akan muncul dengan cara yang sama.

Nilai Kelangsungan Hidup

Nilai goodwill terkadang dikacaukan dengan nilai going concern. Nilai going concern adalah nilai yang diberikan oleh penilai untuk bisnis yang saat ini beroperasi. Penilai menugaskan nilai ini berdasarkan premis bahwa suatu bisnis akan terus beroperasi dengan cara yang konsisten dengan tujuan yang dimaksudkan setelah pembelian, yang menyebabkannya bernilai lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Nilai going concern meliputi nilai aset berwujud dan tidak berwujud bisnis, termasuk niat baik.

Pesan Populer