Efek Capital Leasing pada Rasio Kewajiban Jangka Panjang & Pengembalian Investasi

Ketika bisnis menyewakan aset, ia harus mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi atau sewa modal untuk tujuan akuntansi. Meskipun mungkin tampak seperti semantik, klasifikasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan dan rasio keuangan berikutnya. Sewa modal dapat membuat rasio liabilitas jangka panjang dan laba atas rasio aset tampak lemah, terutama selama beberapa bulan pertama masa sewa.

Sewa Operasi vs. Modal

Penentu standar akuntansi mengklasifikasikan sewa sebagai operasi atau modal untuk membedakan perjanjian sewa yang sebenarnya dari pembelian yang disamarkan sebagai sewa. Jika sewa memiliki salah satu dari karakteristik berikut, itu dianggap sebagai sewa modal: sewa termasuk opsi pembelian murah, transfer kepemilikan aset pada akhir sewa, masa sewa melebihi 75 persen dari umur aset atau nilai sekarang sewa pembayaran melebihi 90 persen dari nilai pasar wajar aset. Kalau tidak, ini merupakan sewa operasi.

Perlakuan Akuntansi berbeda

Bisnis harus memperhitungkan transaksi sewa operasi yang berbeda dari mitra sewa modalnya. Dengan sewa operasi, penyewa tidak pernah memasukkan peralatan yang disewakan sebagai aset dalam catatan akuntingnya. Sebaliknya, bisnis mencatat biaya sewa setiap bulan. Di sisi lain, bisnis dengan penyewaan modal harus segera menambah nilai penuh dari penyewaan modal ke aset mereka. Singkatnya, pembayaran sewa operasi diklasifikasikan sebagai beban dari waktu ke waktu, sedangkan nilai sewa modal semua diakui dimuka.

Efek pada Kewajiban

Transaksi sewa modal memiliki efek langsung pada rasio liabilitas jangka panjang. Tidak seperti sewa operasi, transaksi sewa modal segera membuat kewajiban besar. Ketika sebuah bisnis pertama kali terlibat dalam perjanjian sewa modal, itu harus membuat kewajiban dan aset langsung untuk seluruh nilai dari item yang disewa. Ini tidak akan mengubah rasio yang membandingkan aset secara langsung dengan liabilitas, tetapi itu akan memengaruhi rasio yang hanya mencakup liabilitas. Sebagai contoh, rasio hutang terhadap modal perusahaan (kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham) tampak lebih tinggi dengan sewa modal dibandingkan dengan sewa operasi.

Efek pada Aset

Sewa modal juga memiliki efek negatif langsung pada rasio pengembalian terhadap aset. Dalam sewa modal, bisnis segera mencatat nilai penuh aset dalam catatan akuntingnya. Namun, biasanya dibutuhkan bisnis beberapa bulan atau tahun untuk mulai mendapatkan penghasilan dari aset sewaan mereka. Dengan kata lain, aset tersebut diakui di pembukuan sebelum penghasilannya. Ini secara artifisial dapat menurunkan rasio pengembalian aset (laba bersih dibagi dengan aset) selama periode awal setelah perjanjian sewa modal.

Pesan Populer