Apa Ketrampilan Keras dalam Bisnis Restoran?

Koki dan pemilik restoran bekerja di bisnis yang terkenal tangguh, dengan jam kerja panjang, laba ramping, dan tingkat kegagalan yang tinggi. Apakah restoran tersebut merupakan usaha mandiri atau waralaba dalam rantai nasional, restoran ini menyeimbangkan permintaan persiapan makanan dengan mereka yang menjalankan bisnis yang layak. Ini membutuhkan kombinasi keterampilan "keras" dan "lunak".

Hard Skills vs. Soft Skills

Di kalangan bisnis, diskusi tentang keterampilan keras dan lunak tidak ada hubungannya dengan kesulitan relatif mereka. Keterampilan keras, seperti ilmu-ilmu keras, berurusan dengan hal-hal yang dapat dikuantifikasi, diperlihatkan atau dilatih. Soft skill tidak berwujud seperti kemampuan untuk mengelola karyawan, meminimalkan konflik atau membuat pelanggan merasa diterima dan dihargai. Baik keterampilan keras maupun lunak diperlukan untuk keberhasilan sebuah restoran.

Keterampilan Dapur

Dapur komersial membutuhkan latihan berbagai keterampilan keras, dari keterampilan pisau dasar hingga teknik pembuatan kue atau saus canggih. Namun, memasak hanya mewakili sedikit keterampilan keras di dapur. Koki dan koki juga bertanggung jawab untuk menjaga keamanan makanan selama persiapan, membersihkan dan memelihara peralatan produksi mereka, dan setidaknya memiliki pemahaman dasar tentang pertolongan pertama dan perawatan luka. Koki juga harus dapat merencanakan hidangan, menu, dan staf dapur.

Mengontrol Rantai Pasokan

Mempertahankan kendali atas rantai pasokan restoran menggabungkan serangkaian keterampilan keras penting lainnya. Koki atau salah satu tim manajemen perusahaan harus menjaga catatan akurat tingkat persediaannya, memesan bahan-bahan segar dan barang-barang kering yang diperlukan untuk mendukung penjualan restoran. Kehabisan bahan membuat frustasi bagi koki dan pengunjung, dan dapat merusak reputasi restoran. Di sisi lain, persediaan terlalu banyak mengikat persediaan modal yang diperlukan dan dapat menyebabkan pemborosan. Mengatur pengiriman dari berbagai pemasok untuk mempertahankan tingkat persediaan yang sesuai merupakan dasar keberhasilan restoran.

Mengelola Bisnis

Banyak koki yang brilian tidak dapat berhasil di pucuk pimpinan restoran mereka sendiri karena mereka tidak memahami perlunya keterampilan bisnis yang keras. Ini termasuk mur dan baut dari manajemen bisnis, seperti akuntansi, penganggaran, memastikan kepatuhan dengan peraturan kota, dan banyak fungsi serupa. Tugas-tugas yang tidak bermoral ini sering diejek sebagai "penghitungan kacang" oleh para pengusaha yang tidak sabar, tetapi itu sangat penting. Margin laba tipis di seluruh industri restoran, dan memperhatikan garis bawah dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan.

Pesan Populer