Apa Penyebab Kegagalan Outsourcing?

Seiring pertumbuhan perusahaan kecil, manajer sering kali semakin membutuhkan bantuan di berbagai bidang, termasuk produksi, layanan pelanggan, dan dukungan TI. Beberapa perusahaan memilih untuk mempekerjakan karyawan untuk menangani peningkatan beban kerja, sementara yang lain memilih untuk melakukan outsourcing pekerjaan tambahan kepada kontraktor yang bukan karyawan perusahaan. Pengalihdayaan dapat menjadi cara yang efektif bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sambil menjaga biaya tetap rendah, tetapi pengalihdayaan dapat gagal karena berbagai risiko yang mendasarinya.

Harapan yang Tidak Realistis

Outsourcing terkadang dipandang sebagai obat mujarab yang tidak bisa membantu tetapi mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas. Selain itu, kontraktor mungkin melebih-lebihkan kompetensi mereka dan manfaat menggunakan layanan mereka untuk memenangkan kontrak, yang dapat membuat bisnis melebih-lebihkan manfaat outsourcing. Harapan yang tinggi dapat mengarah pada pekerjaan outsourcing yang harus ditangani oleh karyawan internal.

Komunikasi yang buruk

Jika kontraktor tidak memahami apa yang seharusnya mereka capai, pekerjaan mungkin tidak dilakukan seperti yang diharapkan klien mereka. Sebagai contoh, jika sebuah bisnis kecil mengalihkan produksi suatu produk ke pabrik di negara lain tetapi ada kebingungan mengenai seperti apa produk itu seharusnya atau bagaimana fungsinya, itu dapat mengakibatkan sejumlah produk cacat dan produk mahal. kenang.

Penampilan buruk

Manajer bisnis dapat mengawasi karyawan mereka sendiri untuk memastikan mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Namun, kontraktor beroperasi tanpa pengawasan langsung, dan mereka mungkin memotong jalan pintas dalam produksi atau memberikan layanan yang buruk.

Minat yang bertentangan

Perbedaan antara budaya atau minat perusahaan yang mempekerjakan dan perusahaan outsourcing dapat menyebabkan inisiatif outsourcing gagal. Sebagai contoh, sebuah bisnis kecil yang mengalihdayakan produksi mungkin ingin produknya memiliki cacat sesedikit mungkin, sementara perusahaan outsourcing mungkin mendapat manfaat dari berfokus pada memproduksi sebanyak mungkin output daripada khawatir tentang kualitas.

Opini publik

Publik terkadang melihat perusahaan yang melakukan outsourcing tenaga kerja ke luar negeri secara negatif. Pengalihdayaan umumnya dikaitkan dengan pengiriman pekerjaan Amerika ke luar negeri, sebuah citra yang berpotensi merusak reputasi perusahaan. Misalnya, jika bisnis yang beroperasi di kota manufaktur mengalihdayakan produksinya, keputusan tersebut dapat merusak hubungan masyarakat atau bahkan mengakibatkan boikot terhadap produk perusahaan.

Pesan Populer