Cara Mengevaluasi Kehadiran Karyawan

Ketika sebuah bisnis kecil mengambil karyawan, itu juga mengambil tugas untuk memastikan karyawan ini muncul untuk bekerja. Walaupun menghabiskan waktu, juga penting dan vital bahwa usaha kecil memiliki sistem yang dipahami untuk mengevaluasi kehadiran karyawan dan alasan absennya karyawan.

1.

Ingatlah bahwa kehadiran karyawan lebih dari sekadar apakah karyawan itu terlambat atau pergi lebih awal. Komponen yang membentuk kehadiran karyawan juga termasuk absensi, cuti tidak resmi dan penyalahgunaan cuti sakit. Absensi mengacu pada karyawan yang tidak muncul untuk bekerja pada banyak kesempatan. Cuti tanpa izin adalah ketika seorang karyawan tidak pernah memberikan alasan atas ketidakhadirannya, dan penyalahgunaan cuti sakit berbohong karena sakit, atau berbohong tentang perlunya merawat anggota keluarga yang sakit.

2.

Buat evaluasi kehadiran karyawan lebih mudah dengan mengklarifikasi, secara tertulis, apa yang Anda harapkan dari karyawan Anda. Tunjukkan dalam manual karyawan Anda bahwa pekerja diharapkan muncul tepat waktu. Masukkan bahwa mereka tidak boleh pergi lebih awal tanpa menerima otorisasi untuk melakukannya dari seorang manajer. Tekankan bahwa tiga absen yang tidak sah dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja. Perjelas berapa cuti sakit yang dibayar seorang karyawan.

3.

Dokumentasikan setiap kali seorang karyawan tidak hadir di tempat kerja, dan tuliskan alasannya. Jika tidak ada alasan yang diberikan, tuliskan "ketidakhadiran yang tidak sah." Simpan data ini di kalender dan simpan. Lihat kalender ini ketika Anda mengevaluasi kehadiran karyawan.

4.

Pertimbangkan untuk menggunakan sistem kartu punch atau perangkat lunak kehadiran untuk membantu Anda mendokumentasikan dan mengevaluasi kehadiran karyawan. Sistem apa pun yang mendokumentasikan ketika karyawan masuk dan keluar akan membantu Anda mengevaluasi keterlambatan dan jumlah hari kerja. Tidak ada sistem yang sangat mudah; karyawan kadang-kadang akan lupa untuk masuk. Memiliki sistem di mana karyawan dapat menuliskan bahwa mereka tiba untuk bekerja tetapi tidak masuk. Jika itu terjadi sesekali, mungkin itu tidak menjadi masalah.

5.

Bersikap subjektif dalam evaluasi Anda. Seorang karyawan yang mengambil cuti tiga minggu untuk merawat anggota keluarga yang terluka parah mungkin memiliki alasan yang bagus untuk memerlukan cuti dari pekerjaan. Namun, seorang karyawan yang terlambat terlambat setengah jam mungkin tidak memiliki alasan yang baik untuk keterlambatannya.

Hal-hal yang Dibutuhkan

  • Buku pegangan karyawan
  • Kalender
  • Sistem kartu punch (opsional)

Pesan Populer