Ide Hijau untuk Perusahaan Manufaktur

Perusahaan-perusahaan manufaktur telah lama dikritik karena kontribusinya terhadap limbah, air, dan polusi udara. Penggunaan batubara, minyak, gas alam dan proses beracun lainnya menghasilkan gas rumah kaca yang secara negatif mempengaruhi kualitas sumber daya alam. Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada dorongan untuk "go green" dalam upaya untuk mengurangi limbah dan membersihkan metode produksi. Perusahaan manufaktur dari semua ukuran, termasuk usaha kecil, dapat melakukan bagian mereka dengan memberlakukan beberapa inisiatif hijau dasar.

Sistem manajemen lingkungan

Perusahaan yang ingin "go green" dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan untuk membantu mengurangi dampaknya terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi operasi. EMS adalah kerangka kerja proses dan kebijakan yang membantu manajemen untuk mencapai tujuan lingkungan dengan berfokus pada konsistensi operasi perusahaan. Idenya adalah bahwa peningkatan kontrol akan meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan karena perusahaan dapat mengidentifikasi area operasinya di mana inisiatif hijau paling masuk akal, baik secara finansial maupun dalam hal tenaga kerja.

Memanfaatkan Energi Alternatif

Energi alternatif adalah ungkapan yang menggambarkan sumber energi yang tidak dipanen dari bahan bakar fosil. Energi matahari, angin, dan panas bumi adalah bentuk energi alternatif yang lebih umum dan dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, gas, dan bentuk listrik tradisional. Walaupun tidak mungkin bagi perusahaan untuk sepenuhnya berhenti menggunakan bahan bakar fosil, perusahaan dapat mengurangi konsumsi energinya dengan menggunakan energi alternatif sedapat mungkin.

Pengendalian Persediaan

Area manufaktur yang lebih terabaikan adalah kontrol inventaris. Sementara banyak bisnis telah mengadopsi model yang menyatakan "lebih banyak lebih baik, " menjadi hijau berarti bahwa perusahaan tidak memesan terlalu banyak pasokan atau menggunakan lebih banyak sumber daya daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Timbunan material yang tidak digunakan berkontribusi terhadap limbah. Selain itu, mereka akan diproduksi di tempat lain oleh perusahaan yang menggunakan bahan bakar fosil. Sementara kontrol inventaris yang sempurna mungkin tampak sebagai tujuan yang tidak masuk akal untuk beberapa bisnis, memantau penggunaan dan menyesuaikan pengadaan merupakan langkah pertama yang baik.

Daur ulang dan Penggunaan Kembali

Sejalan dengan kontrol inventaris, perusahaan yang kadang-kadang melakukan over-order pasokan atau menemukan diri mereka dengan kelebihan sumber daya dapat mendaur ulang dan menggunakan kembali bahan untuk mengurangi jejak karbon mereka. Langkah-langkah sederhana seperti mendaur ulang kantong plastik, menggunakan kembali kotak dan krat dan kertas kompos dan sampah lainnya membantu mengurangi emisi karbon dan juga menghemat uang perusahaan yang harus mereka keluarkan untuk membeli persediaan lain.

Pesan Populer