Contoh Bagus Promosi Co-Marketing
Ketika dua perusahaan membuat strategi pada upaya pemasaran bersama, mereka melakukannya dengan tujuan untuk bersama-sama mengembangkan produk baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan memperkuat kekuatan masing-masing merek. Kemitraan pemasaran bersama biasanya dilakukan oleh perusahaan yang produknya mengikat, melengkapi, atau menambah nilai satu sama lain di pasar. Upaya pemasaran bersama paling berhasil ketika kedua merek tersebut sebanding dalam pangsa pasar atau produk.
Program Intel Inside®
Program Intel Inside® diluncurkan pada tahun 1991 dan berlanjut hingga hari ini sebagai salah satu kakek dari semua program pemasaran bersama. Ketika Intel bekerja sama dengan produsen PC untuk menyediakan teknologinya ke komputer, tidak pernah ada produsen semikonduktor yang memasarkannya ke konsumen. Kampanye mendorong Intel ke dalam daftar 10 merek paling kuat di dunia. Pada gilirannya, produsen komputer dapat mengurangi biaya iklan dengan menambahkan logo Intel pada produk. Logo itu juga merupakan tanda kualitas yang menambah nilai pada merek komputer.
Eddie Bauer Edition dari Ford Explorer
Ford bermitra dengan Eddie Bauer, pengecer katalog kelas atas yang diakui untuk pakaian dan aksesori berkualitas, untuk menciptakan Eddie Bauer Edition dari Ford Explorer, yang mencakup lambang Bauer dan gaya mewah. Kedua perusahaan sangat sukses dengan peluncuran ini karena reputasi timbal balik antara kualitas dan nilai saling melengkapi satu sama lain.
Pillsbury Brownies dengan Nestlé Chocolate
Upaya co-branding bahan adalah ketika dua perusahaan menggunakan salah satu merek atau subbrand mereka bersama untuk membuat produk baru. Contoh yang bagus untuk co-branding bahan adalah Pillsbury Brownies, yang dimiliki oleh General Mills, dipasangkan dengan cokelat Nestlé. Kedua merek ini meningkatkan penawaran bagi pelanggan dengan menggabungkan selera yang saling melengkapi, sambil menciptakan ekuitas merek dan memperkuat asosiasi untuk bisnis.
Pertimbangan Co-Branding
Meskipun banyak merek telah berhasil, selalu ada risiko dalam pemasaran bersama dengan produk lain. Jika konsumen memiliki pengalaman buruk dengan produk yang memiliki merek bersama, hal itu dapat memengaruhi kedua merek - dan jika salah satu merek tersebut baru, maka banyak yang tidak akan selamat dari rap buruk atau terjun dalam kepercayaan konsumen. Risiko lain dapat muncul ketika satu merek mengalahkan yang lain, atau jika kedua merek terdilusi. Lebih lanjut, jika upaya pemasaran bersama tidak dilaksanakan dengan baik atau tidak dipahami, atau jika tidak ada nilai tambah yang dirasakan bagi konsumen, ia mungkin merasa diremehkan atau dimanfaatkan.