Contoh Beberapa Perusahaan Hukum Internasional Yang Harus Diatasi

Hukum internasional mengatur transaksi politik dan ekonomi antar negara. Perusahaan-perusahaan yang berpusat di AS yang melakukan bisnis di luar batas negara tunduk pada banyak undang-undang negara tuan rumah dan undang-undang domestik AS serta perjanjian dan konvensi internasional. Meskipun kepatuhan mungkin tidak menjamin keuntungan, itu dapat meringankan beberapa tantangan dalam melakukan bisnis di luar negeri.

Standar Perburuhan

Sebagian besar negara telah menyelaraskan undang-undang ketenagakerjaan nasional dengan standar Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk memastikan bahwa pemberi kerja memberikan kondisi kerja yang manusiawi dan setara. Negara-negara yang telah meratifikasi perjanjian ILO dapat menggunakan standar global tersebut untuk memutuskan kasus-kasus di mana hukum nasional yang berlaku tidak cukup. Selain menggunakan peraturan internasional yang berlaku, berbagai negara menerapkan hukum perburuhan mereka sendiri yang mengatur upah, jam kerja, keanggotaan serikat pekerja, kontrak kerja dan persyaratan visa.

Regulasi WTO

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bertugas mengawasi perdagangan internasional dan menegakkan praktik perdagangan yang adil di antara negara-negara. Jika perusahaan Anda memperluas jangkauannya ke pasar luar negeri, Anda harus mematuhi berbagai undang-undang WTO. Misalnya, Perjanjian Anti-Dumping WTO memungkinkan pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan yang mengekspor produk dengan harga lebih rendah dari pada yang biasanya dijual di negara asal. Karena itu, eksportir harus mempertimbangkan harga dunia secara keseluruhan untuk menghindari distorsi pasar secara tidak adil ketika menjual ke luar negeri.

Persyaratan Bea Cukai

Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan global tunduk pada persyaratan bea cukai internasional dan regional mengenai kuota, tarif, dan kewajiban lisensi. Berbisnis di pasar luar negeri berarti mengenal peraturan ini, terutama jika Anda terlibat dalam ekspor dan impor barang. Berurusan dengan bea cukai internasional dapat berdampak pada bisnis Anda, terutama di pasar dengan tarif tinggi, peraturan kualitas yang ketat, atau kuota ekspor-impor.

Etika Global

Perusahaan yang dipandang melanggar hak asasi manusia atau memaafkan pelanggaran hak asasi manusia dapat menemukan diri mereka tanpa pelanggan. Organisasi multilateral seperti PBB telah menetapkan standar HAM internasional seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Standar-standar ini mengharuskan semua konstituen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian hak asasi manusia. Perusahaan-perusahaan Amerika yang terlibat dalam perdagangan internasional bertanggung jawab untuk mengurangi pelanggaran hak asasi manusia seperti penyiksaan, kejahatan, genosida, dan kerja paksa menurut Undang-Undang Klaim Tahanan Alien AS.

Hak milik intelektual

Internasionalisasi perdagangan dan inovasi teknologi baru menjadikannya penting bagi bisnis dengan kehadiran global untuk melindungi penemuan dan proses mereka. Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia mengelola berbagai perjanjian yang menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual di antara negara-negara. Misalnya, beberapa perjanjian global menjamin perlindungan hak cipta otomatis untuk anggota WTO. Perjanjian-perjanjian ini juga menawarkan mekanisme penyelesaian sengketa yang kuat. Anda dapat melindungi kekayaan intelektual dengan mengajukan paten, merek dagang, atau hak cipta, sesuai dengan hukum kekayaan intelektual negara asing.

Pesan Populer