Definisi & Perhitungan Turnover Karyawan
Pergantian karyawan mengacu pada jumlah atau persentase pekerja yang meninggalkan organisasi dan digantikan oleh karyawan baru. Mengukur turnover karyawan dapat bermanfaat bagi pengusaha yang ingin memeriksa alasan turnover atau memperkirakan biaya yang harus dibayar untuk keperluan anggaran. Referensi selimut untuk turnover bisa membingungkan; oleh karena itu, definisi dan perhitungan khusus untuk pergantian karyawan mungkin berguna bagi praktisi sumber daya manusia.
Perbandingan Pergantian Yang Berbeda
Meskipun ada berbagai jenis turnover, definisi umumnya adalah bahwa turnover terjadi ketika hubungan kerja berakhir. Pergantian dan gesekan - istilah yang kadang-kadang digunakan secara bergantian atau bersama ketika menggambarkan kepergian seorang karyawan - berbeda. Gesekan umumnya mengacu pada akhir hubungan kerja karena pensiun, penghapusan pekerjaan atau kematian karyawan, dan dapat dibedakan dari pergantian karena ketika gesekan terjadi, posisi tersebut tidak diisi dengan karyawan baru.
Pergantian Karyawan Tidak Paksa
Pemutusan hubungan kerja karyawan untuk kinerja pekerjaan yang buruk, ketidakhadiran atau pelanggaran kebijakan di tempat kerja disebut pergantian paksa - juga disebut sebagai pemutusan hubungan kerja, pemecatan atau pemecatan. Ini tidak disengaja karena itu bukan keputusan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. PHK juga dapat dianggap penghentian paksa, meskipun prosedur PHK biasanya ditangani secara berbeda dari penghentian. Beberapa PHK memiliki ketentuan federal dan negara bagian yang tidak diberikan kepada karyawan yang dipecat karena pelanggaran kinerja atau kebijakan.
Pergantian Karyawan Sukarela
Ketika seorang karyawan meninggalkan perusahaan atas kemauannya sendiri, itu disebut pemutusan hubungan kerja sukarela. Karyawan memberikan sejumlah alasan untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Mereka mungkin menerima pekerjaan dengan perusahaan lain, pindah ke daerah baru atau berurusan dengan masalah pribadi yang membuatnya tidak mungkin untuk bekerja. Ketika seorang karyawan secara sukarela mengakhiri hubungan kerja, ia biasanya memberi majikan pemberitahuan lisan atau tertulis untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Pergantian yang Diinginkan dan Tidak Diinginkan
Pergantian sering memiliki konotasi negatif, namun pergantian tidak selalu merupakan peristiwa negatif. Misalnya, pergantian yang diinginkan terjadi pada karyawan yang kinerjanya jatuh di bawah harapan perusahaan digantikan oleh seseorang yang kinerjanya memenuhi atau melampaui harapan. Ini diinginkan karena kinerja pekerjaan yang buruk, ketidakhadiran dan keterlambatan mahal menggantikan karyawan yang buruk dengan karyawan yang melakukan pekerjaannya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Pergantian yang diinginkan terjadi ketika mengganti karyawan menanamkan bakat dan keterampilan baru, yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Sebaliknya, pergantian yang tidak diinginkan berarti perusahaan kehilangan karyawan yang kinerja, keterampilan, dan kualifikasinya adalah sumber daya yang berharga.
Perhitungan Perputaran Dasar
Perhitungan turnover dasar relatif sederhana. Jika perusahaan Anda mempekerjakan 100 karyawan dan 15 karyawan dipecat atau berhenti, omset Anda adalah 15 persen. Sebagian besar organisasi menggunakan perhitungan yang lebih rinci untuk menentukan apa yang mendasari omset. Asumsikan lima karyawan pergi pada bulan Januari, satu karyawan pergi pada bulan Mei dan empat karyawan pergi pada November. Tingkat turnover tahunan Anda adalah 10 persen, dan turnover bulanan rata-rata Anda adalah 8, 3 persen.
Perhitungan turnover karyawan juga dapat mempengaruhi berbagai jenis turnover, seperti tidak disengaja dan sukarela, atau bahkan alasan yang lebih spesifik mengapa karyawan pergi, seperti kinerja yang buruk, ketidakhadiran atau karyawan yang menerima pekerjaan baru di tempat lain. Perhitungan turnover sangat membantu untuk menentukan biaya perekrutan, persyaratan pelatihan atau memperkirakan waktu staf yang digunakan untuk kegiatan rekrutmen.