Jenis Riset Pemasaran Dengan Contoh
Riset pemasaran biasanya merupakan langkah pertama dalam proses pemasaran, setelah ide-ide untuk produk disusun. Perusahaan kecil melakukan riset pemasaran untuk mendapatkan informasi dari pasar. Mereka menggunakannya untuk menyelesaikan masalah, mendapatkan informasi tentang pesaing dan menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan yang tidak membayar. Pemasar kemudian menganalisis data dan mengembangkan berbagai strategi pemasaran. Ada beberapa jenis riset pemasaran.
Penggunaan Grup Fokus
Kelompok terarah biasanya dilakukan di fasilitas kelompok terarah. Fasilitas ini memiliki cermin satu arah sehingga manajer dapat mendengarkan umpan balik konsumen tentang produk dan layanan mereka. Seorang moderator, atau pewawancara khusus, biasanya menjalankan kelompok fokus. Dia mengembangkan panduan diskusi yang terdiri dari lima hingga 10 pertanyaan terkait produk. Dia kemudian mengajukan berbagai pertanyaan kepada peserta tentang produk tersebut. Ukuran ideal untuk grup fokus adalah enam hingga 10 orang.
Seorang moderator dapat berbicara kepada pelanggan tentang hidangan sandwich ayam baru di sebuah restoran kecil. Dia mungkin bertanya kepada mereka apakah mereka menyukai ide sandwich ayam baru, berapa banyak mereka akan membayar untuk itu dan apakah mereka akan membelinya atau tidak. Perusahaan sering menggunakan grup fokus untuk mempersempit beberapa versi produk hingga penawaran terbaik.
Wawancara satu lawan satu
Wawancara tatap muka dilakukan dengan cara yang mirip dengan kelompok fokus, tetapi dengan satu orang. Wawancara tatap muka melangkah lebih jauh dari wawancara pribadi tipikal. Manajer perusahaan menggunakan wawancara ini untuk menyaksikan seseorang benar-benar menggunakan produk mereka.
Misalnya, perusahaan perangkat lunak komputer mungkin ingin menguji suatu program baru, sehingga mereka mengatur komputer dan menonton ketika individu menggunakan perangkat lunak tersebut. Seperti halnya kelompok fokus, manajer mengamati di balik cermin satu arah. Moderator kemudian duduk di ruangan bersama setiap orang dan mengajukan pertanyaan kepada mereka, termasuk bagaimana mereka menyukai perangkat lunak, atau betapa mudahnya menggunakannya. Perusahaan kemudian menentukan apakah mereka perlu melakukan perubahan pada perangkat lunak, berdasarkan penggunaan konsumen yang sebenarnya.
Melakukan Survei Telepon
Perusahaan menggunakan survei telepon untuk memvalidasi lebih lanjut informasi yang diperoleh dari kelompok fokus dan wawancara satu lawan satu. Pemasar melakukan survei telepon di antara lebih banyak konsumen dan pelanggan. Akibatnya, data yang diperoleh dari jumlah survei telepon yang lebih tinggi lebih mengindikasikan apa yang dipikirkan konsumen rata-rata tentang suatu produk atau layanan tertentu.
Misalnya, bank dapat melakukan 300 survei telepon untuk mengukur seberapa puas pelanggan terhadap layanan pelanggannya. Pemasar akan mengembangkan kuesioner untuk mengajukan pertanyaan. Ini mungkin termasuk elemen-elemen kunci yang dapat diukur seperti keramahan, ketepatan waktu, dan akurasi dalam kuesioner, dan kemudian meminta pelanggan untuk menilai elemen-elemen tersebut pada skala 1 hingga 10, dengan 10 menjadi peringkat tertinggi. Bank dapat meminta pelanggan untuk menguraikan tanggapan mereka, yang kemudian dapat digunakan oleh manajer bank untuk melakukan perbaikan dalam layanan pelanggan.
Menggunakan Test Marketing
Perusahaan sering melakukan riset pemasaran selangkah lebih maju dengan tes pemasaran. Misalnya, perusahaan restoran dapat menggulung makanan ayamnya menjadi lima dari 10 restoran lokalnya, mengiklankannya di televisi dan radio lokal dan melalui iklan majalah kupon. Manajer pemasaran korporat kemudian dapat melacak penjualan dan keuntungan untuk memvalidasi keberhasilan perjamuan baru. Restoran kemudian akan tahu jika riset pemasarannya merupakan indikator keberhasilan yang akurat.