Bagaimana Gender memengaruhi Perilaku Individu dalam suatu Organisasi?
Setiap individu berbeda. Namun demikian, gender sering memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana individu berperilaku dalam suatu organisasi. Jantan dan betina biasanya memiliki sifat yang berbeda. Pengetahuan tentang sifat-sifat ini membantu individu, khususnya yang berjenis kelamin berbeda, bekerja bersama secara efektif dalam suatu organisasi. Ketika jenis kelamin belajar berinteraksi satu sama lain, mencampurkan sifat laki-laki dan perempuan menciptakan organisasi yang lebih kuat.
Ciri-ciri Pria
Secara umum, pria bekerja berdasarkan penyampaian dan mendapatkan informasi. Fokus diarahkan pada tugas yang ada dan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikannya, alih-alih mengembangkan hubungan dan mengomunikasikan perasaan mereka tentang tugas tersebut. Sebagai pemimpin, pria membuat keputusan berdasarkan strategi dan prosedur daripada mempertimbangkan perasaan atau intuisi mereka. Menurut sebuah studi yang dipresentasikan di Forum 2009 tentang Kebijakan Publik, pria lebih mungkin melakukan perilaku tidak etis daripada wanita di tempat kerja. Sifat kompetitif pria di tempat kerja dan keinginan untuk mencari solusi berdasarkan angka dan manfaat mendukung gagasan ini.
Ciri-ciri Wanita
Menurut buku "Kepemimpinan dan Jenis Kelamin, " wanita lebih mungkin untuk melakukan banyak tugas daripada pria dan, oleh karena itu, lebih cenderung berkeliaran di luar topik selama pertemuan. Selama negosiasi dan pertemuan, wanita cenderung membaca ekspresi wajah dan perasaan lebih baik daripada pria. Sementara sebagian besar pria cenderung menghabiskan pertemuan membuat catatan dan tidak melakukan kontak mata, wanita sering melakukan kontak mata dengan pembicara dan mengangguk pengertian mereka. Mereka juga lebih suka membahas masalah secara rinci sebelum menemukan solusi dan biasanya berbicara lebih banyak di siang hari daripada pria. Sebagai pemimpin, wanita seringkali lebih intuitif daripada rekan pria mereka, kurang fokus pada strategi dan prosedur daripada pada intuisi mereka ketika datang untuk membuat keputusan.
Menggabungkan Karakter Pria dan Wanita
Menggabungkan sifat-sifat pria dan wanita di tempat kerja membuat organisasi yang sukses. Seringkali pria mungkin ingin membuat keputusan yang terlihat bagus di atas kertas, tetapi perasaan intuisi wanita mungkin merasakan masalah yang lebih besar sebagai hasil dari keputusan itu. Ketika datang untuk memecahkan masalah, keinginan pria untuk memecahkan masalah dapat membantu mengekang keinginan wanita untuk keluar dari tugas sambil mendiskusikan situasi. Dalam negosiasi, tim pria / wanita memiliki keuntungan. Laki-laki dapat fokus pada logistik negosiasi sementara perempuan berupaya menjaga hubungan antara kedua belah pihak positif untuk memastikan kesepakatan tidak gagal.
Mengakomodasi Perbedaan
Ketika bekerja bersama, pria dan wanita harus fokus pada menyesuaikan diri dengan sifat-sifat gender lain sambil menyadari kecenderungan gender mereka sendiri. Sebagai contoh, seorang wanita yang memimpin sebuah pertemuan tahu bahwa beberapa pria kehilangan fokus dengan mudah, jadi dia mencoba mengemukakan pendapatnya secara ringkas untuk menghindari perselisihan. Seorang pria memahami bahwa banyak wanita perlu mendiskusikan masalah sebagai cara untuk mencapai solusi, dan karenanya mendengarkan dengan sabar wanita tersebut daripada hanya membuat keputusan untuknya.