Prosedur Audit yang Diperpanjang
![](http://ilbusinessonline.com/img/accounting-bookkeeping/659/extended-audit-procedures.jpg)
Hal terakhir yang ingin dilakukan auditor adalah menandatangani laporan keuangan yang tidak benar. Untuk menghindari situasi ini, auditor ketika merancang prosedur audit mengevaluasi risiko kesalahan pelaporan informasi keuangan perusahaan dan risiko bahwa pengendalian internal tidak memadai. Jika auditor menemukan salah satu dari risiko ini lebih tinggi dari yang diharapkan, mereka akan melakukan prosedur audit yang diperpanjang.
Pemicu Prosedur yang Diperpanjang
Auditor akan meminta prosedur yang diperluas ketika mereka menghadapi transaksi berisiko tinggi atau merasa bahwa risiko audit telah meningkat secara umum. Sebagai contoh, jika tingkat persaingan dalam industri tiba-tiba meningkat, manajemen memiliki lebih banyak godaan untuk salah saji informasi keuangan. Auditor biasanya akan memperpanjang prosedur audit dengan meningkatkan ukuran sampel dan jumlah transaksi yang mereka uji. Prosedur audit yang diperluas dapat juga berarti menggunakan teknik evaluasi yang berbeda pada sampel transaksi berisiko tinggi atau sekadar menguji semua transaksi yang bersifat tertentu.
Gagasan Untuk Transaksi Pihak Terkait
Transaksi pihak terkait cenderung lebih berisiko karena ada keakraban antara kedua pihak. Transaksi semacam itu akan terjadi dengan persyaratan yang berbeda atau tidak akan terjadi sama sekali jika kedua pihak tidak memiliki hubungan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin membeli aset kurang dari nilai yang dinilai dari seorang teman atau anggota keluarga. Yang terbaik bagi auditor untuk memeriksa rincian semua transaksi pihak terkait dan memberikan perhatian khusus pada suku bunga, nilai atau persyaratan pinjaman yang berbeda secara signifikan dari kondisi pasar terbuka.
Saran untuk Transaksi Estimasi
Jika auditor menemukan banyak transaksi kompleks yang melibatkan estimasi dan penilaian manajemen, mereka harus melakukan prosedur yang diperluas. Risikonya adalah bahwa manajemen menghitung nilainya dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai contoh, manajemen mungkin menghitung sedikit penyisihan untuk piutang ragu-ragu karena manajer optimis tentang strategi pengumpulan baru mereka. Auditor dapat memverifikasi bahwa manajer menggunakan metode yang masuk akal, atau mereka dapat melakukan estimasi independen mereka sendiri menggunakan metode yang mereka sukai dan membandingkan saldo.
Opsi Untuk Transaksi Cutoff
Auditor harus menggunakan prosedur audit yang diperluas pada transaksi yang terjadi dekat dengan periode batas waktu. Transaksi di sekitar cutoff membawa risiko tinggi dicatat pada periode yang salah atau, lebih buruk, dicatat pada kedua periode. "Kiting" adalah jenis kesalahan pelaporan di mana perusahaan mencatat transfer bank di kedua rekening bank di kedua periode. Auditor dapat mendeteksi salah saji ini dengan menyiapkan jadwal transfer bank selama beberapa hari sebelum dan sesudah periode cutoff.