Kerugian Menggunakan Uang sebagai Penyimpan Nilai
Setiap bisnis yang sukses menghasilkan laba yang perlu disimpan. Keuntungan dapat disimpan sebagai uang tunai, di bank, atau disimpan sebagai aset lain, seperti emas, sebelum digunakan untuk membayar pemilik atau diinvestasikan kembali dalam bisnis. Sementara uang adalah bentuk populer dari menyimpan nilai itu, ada kerugian untuk penggunaannya yang perlu dipertimbangkan.
Uang sebagai Penyimpan Nilai
Uang sangat berguna bagi pemilik bisnis karena mudah ditukar dengan barang dan jasa, dapat dengan mudah diperhitungkan dan menyimpan nilai untuk digunakan nanti. Ia memiliki keunggulan dibandingkan penyimpan nilai lainnya, seperti real estat, saham atau obligasi, karena dapat segera dibelanjakan, sementara aset lainnya perlu dikonversi menjadi uang tunai sebelum ditukar dengan yang lain. Mengubah aset lain menjadi uang tunai dapat memakan waktu dan juga dapat menurunkan nilai aset tergantung pada permintaan pembeli.
Nilai Uang Dapat Digembungkan
Seiring berjalannya waktu, harga barang cenderung meningkat. Satu dolar tahun depan tidak akan dibeli sebanyak satu dolar hari ini. Proses ini dikenal sebagai inflasi. Jika nilainya disimpan sebagai uang, maka nilainya dapat menurun seiring waktu. Ini terutama terjadi jika dibandingkan dengan toko-toko nilai lainnya, seperti saham atau real estat, yang dapat mengimbangi inflasi dengan kenaikan harga. Tingkat inflasi dapat bervariasi, sehingga kerugian ini dapat berubah seiring waktu.
Uang Menghasilkan Pengembalian Lebih Rendah dari Aset Lainnya
Ketika menyimpan nilai sebagai uang, umumnya akan disimpan di rekening bank, menghasilkan laba yang rendah. Namun, aset lain yang dapat digunakan sebagai penyimpan nilai, seperti saham, obligasi atau real estat, berpotensi dapat menghasilkan pengembalian yang lebih besar. Aset ini juga dapat menurunkan harga, yang merupakan risiko yang tidak perlu dipertimbangkan oleh pemegang uang.
Menimbang Kelebihan dan Kekurangan
Terlepas dari kekurangan ini, uang masih merupakan cara yang berguna untuk menyimpan nilai. Pemilik bisnis harus memiliki rencana komprehensif untuk memperkirakan pendapatan dan pengeluaran sehingga mereka memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan bisnis, sambil menyimpan sisanya sebagai aset lain untuk meminimalkan kerugian inflasi dan pengembalian relatif yang rendah. Idealnya, pemilik bisnis harus memiliki uang tunai yang cukup untuk penggunaan sehari-hari dan keadaan darurat dan menginvestasikan sisanya untuk mendapatkan pengembalian yang lebih besar.